sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pertama kali, kasus Covid-19 terdeteksi di kamp Rohingya

Kamp-kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh menampung hampir satu juta orang.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 15 Mei 2020 11:57 WIB
Pertama kali, kasus Covid-19 terdeteksi di kamp Rohingya

Seorang pengungsi Rohingya telah menjadi orang pertama yang positif Covid-19 di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh. Kamp-kamp tersebut menampung hampir satu juta orang.

Sebelumnya, para pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa coronavirus jenis baru dapat merebak di kamp-kamp pengungsian yang tidak bersih. Kamp-kamp tersebut telah menjadi rumah bagi para pengungsi sejak mereka melarikan diri dari persekusi militer di Myanmar lebih dari dua tahun lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa selain satu pengungsi yang dinyatakan positif, ada satu kasus infeksi lainnya yang melibatkan seorang pria lokal yang tinggal di dekat kamp pengungsian.

"Satu pasien adalah pengungsi dan yang lainnya merupakan warga lokal," jelas juru bicara WHO Catalin Bercaru pada Kamis (14/5).

Bercaru menyatakan, tim investigasi sedang dikerahkan untuk menindaklanjuti kedua kasus tersebut. Mereka akan mengisolasi orang-orang yang diketahui melakukan kontak dengan pengungsi yang terinfeksi.

Pemerintah setempat mengatakan bahwa langkah-langkah pencegahan dan pengujian sedang ditingkatkan agar tidak terjadi penularan di dalam kamp-kamp tersebut.

Pada awal April, pihak berwenang Bangladesh memberlakukan lockdown atau karantina wilayah di distrik Cox's Bazar untuk membatasi lalu lintas masuk dan keluar orang dari kamp di wilayah itu.

Sejumlah kelompok dan aktivis HAM telah menyatakan keprihatinan mereka bahwa kamp-kamp tersebut tidak mendapat informasi yang cukup terkait pandemik Covid-19 karena larangan internet yang diterapkan sejak September 2019.

Sponsored

Kasus coronavirus jenis baru pertama terdeteksi di Bangladesh pada awal Maret. Sejauh ini, negara tersebut mencatat 18.863 kasus positif coronavirus jenis baru, termasuk 283 kematian dan 3.361 pasien yang sembuh.

Pemerintah Bangladesh telah menerapkan lockdown skala nasional sejak 26 Maret sebagai upaya untuk mengekang penyebaran virus. (The Guardian)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid