sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pertempuran Israel vs gerilyawan Palestina tewaskan 23 orang di Gaza

Ketegangan dimulai pada Sabtu pagi setelah sekitar 50 roket ditembakkan ke Israel dalam waktu satu jam dan itu berlanjut hingga larut malam.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 06 Mei 2019 10:18 WIB
Pertempuran Israel vs gerilyawan Palestina tewaskan 23 orang di Gaza

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan 23 orang tewas di Gaza akibat pertempuran yang terjadi antara Israel dan gerilyawan sejak Sabtu (4/5). Sementara itu, menurut rumah sakit lokal dan layanan darurat, empat orang di Israel tewas akibat tembakan roket dari Gaza.

Juru bicara kelompok Jihad Islam Palestina mengumumkan delapan dari korban tewas di Gaza adalah anggota Brigade Quds, sayap bersenjata mereka.

Adapun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menuturkan satu di antara korban meninggal di pihak Palestina adalah target mereka, Hamid Ahmed Abdul Khudri (34). Israel mengklaim Hamid bertanggung jawab atas transfer uang dari Iran ke kelompok-kelompok militan seperti Jihad Islam dan Hamas di Gaza.

Para pejabat kesehatan di Gaza mengklaim bahwa dua bayi, seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun, dan dua wanita hamil ikut menjadi korban tewas. Namun, ada perbedaan tentang pemicu kematian salah seorang bayi dan satu wanita hamil. 

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan keduanya meninggal dalam serangan udara Israel, sementara militer Israel mengklaim bahwa mereka terbunuh saat roket militan salah sasaran ketika diluncurkan.

Di Israel, seorang pria berusia 58 tahun tewas oleh tembakan roket di Ashkelon pada Sabtu hingga Minggu (5/5) malam. Demikian keterangan Rumah Sakit Barzilai di Ashkelon.

Korban kedua adalah seorang pria berusia 50 tahun. Dia kehilangan nyawa saat mobilnya dihantam oleh rudal anti-tank Kornet di dekat Sderot pada Minggu sore.

Adapun korban ketiga merupakan seorang pekerja asing. Dia tewas setelah sebuah roket mendarat di sebuah pabrik di Ashkelon pada Minggu. Korban keempat meninggal ketika sebuah roket menghantam sebuah mobil di dekatnya di Ashdod pada Minggu malam.

Sponsored

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan serangan besar-besaran terhadap apa yang disebutnya sebagai unsur-unsur teroris di Gaza akan berlanjut setelah gerilyawan menembakkan sekitar 600 roket ke Israel.

Berbicara di pertemuan kabinet mingguan pada Minggu pagi, Netanyahu mengatakan, "Hamas memikul tanggung jawab tidak hanya atas serangan dan tindakan mereka sendiri, melainkan juga atas tindakan Jihad Islam, dan itu dibayar dengan harga yang sangat besar."

IDF mengatakan bahwa Israel sejauh ini merespons lewat serangan udara terhadap 320 target di Gaza. Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) mengumumkan seluruh impor bahan bakar ke Gaza akan segera dihentikan.

Upaya diplomatik untuk mengakhiri pertempuran terus berlanjut. Mediasi yang sangat intens diupayakan oleh Mesir dan PBB untuk mencoba mengaktifkan kembali gencatan senjata. Hal ini dibocorkan oleh sebuah sumber yang dekat dengan negosiasi tersebut.

Ketegangan dimulai pada Sabtu pagi setelah sekitar 50 roket ditembakkan ke Israel dalam waktu satu jam dan itu berlanjut hingga larut malam.

IDF mengklaim bahwa sistem pertahanan udaranya, Iron Dome, berhasil mencegat puluhan roket.

Merespons serangan itu, IDF menuturkan mereka melancarkan serangan udara balasan yang menargetkan sejumlah titik, termasuk terowongan, situs peluncur roket dan tempat-tempat lainnya yang digunakan oleh Hamas dan Jihad Islam.

IDF juga menyerang masjid di al-Shati di Gaza utara, yang menurut mereka digunakan sebagai pusat komando dan kontrol oleh kelompok Jihad Islam.

Turki, mengecam serangan terhadap sebuah gedung yang menampung kantor berita nasional mereka, Anadolu. Bangunan itu diklaim oleh Israel digunakan oleh intelijen militer Hamas.

"Kami mendesak seluruh pemerintah yang mengklaim membela kebebasan pers, termasuk @USEmbassyTurkey untuk bergabung bersama kami dalam mengutuk pemerintah Israel," ungkap juru bicara presiden Turki.

Pasca-serangan, Israel mengumumkan mereka menutup dua perlintasan perbatasan Israel-Gaza, serta zona penangkapan ikan bagi nelayan Gaza.

Pada awal pekan lalu, zona penangkapan ikan bagi nelayan Gaza dibatasi hingga enam mil laut. Pengumuman itu datang setelah sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza mendarat di lepas pantai Israel.

Tidak ada informasi rinci kapan penyeberangan dan zona penangkapan ikan akan normal dibuka kembali.

Serangan roket pada Sabtu terjadi kurang dari sehari setelah dua gerilyawan dari sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, tewas dalam serangan Israel terhadap pos-pos Hamas di Gaza.

Eskalasi yang serius

Israel melancarkan serangan udara pada Jumat setelah dua tentara mereka terluka oleh tembakan penembak jitu di sepanjang perbatasan Gaza.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan dua warga Palestina tewas di Gaza pada Jumat. Mereka meninggal karena terluka setelah ditembak oleh pasukan Israel selama protes di sepanjang pagar Gaza.

Ini adalah eskalasi serius pertama antara Israel dan militan Gaza sejak pemilu Israel hampir sebulan yang lalu.

Menjelang pemilu, Mesir berhasil memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza, menyusul aksi saling serang via udara pada Maret.

Perjanjian tersebut, meskipun tidak pernah diakui secara terbuka oleh Israel, termasuk langkah-langkah yang bertujuan melonggarkan pembatasan yang dikenakan pada dua juta penduduk Gaza.

Hamas dikabarkan semakin frustrasi bahwa Israel belum bergerak cukup cepat untuk memenuhi janjinya, termasuk memungkinkan transfer jutaan dolar dana tambahan dari Qatar.

Eskalasi kekerasan terjadi ketika Israel sedang bersiap untuk memperingati hari kemerdekaannya minggu depan dan menjadi tuan rumah kontes lagu Eurovision pada minggu berikutnya.

Sabtu malam, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov, mengumumkan upaya baru dengan Mesir untuk memulihkan ketenangan, meminta semua pihak untuk segera melonggarkan atau berisiko memungkinkan konflik dengan konsekuensi serius bagi semua pihak.

Sumber : CNN

Berita Lainnya
×
tekid