Pertemuan ASEAN-China, Menlu RI bahas 3 isu utama
Pertemuan khusus Menlu ASEAN-China digelar secara fisik di Chongqing.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadiri pertemuan khusus Menlu ASEAN-China di Chongqing, Tiongkok, pada Senin (7/6). Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno membahas tiga isu utama yakni peningkatan respons ASEAN-China terhadap pandemik, pemajuan kerja sama untuk pemulihan ekonomi berkelanjutan, serta perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Terkait isu pertama, Menlu Retno menekankan bahwa pandemik Covid-19 masih jauh dari selesai. "Kesenjangan vaksin global berisiko memperlama pandemik, termasuk di Asia Tenggara," tutur Menlu Retno dalam pengarahan media secara virtual.
Dia menyatakan bahwa saat ini, 75% vaksin dinikmati oleh 10 negara dan hanya 0,4% yang dinikmati oleh negara berpendapatan rendah. Sementara itu, negara-negara ASEAN sejauh ini baru memvaksinasi 7,8% dari populasinya.
"China dalam hal ini memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kerja sama vaksin," lanjut Retno.
Di luar isu vaksin, membangun kemitraan ASEAN-China dalam membangun ketahanan kesehatan kawasan juga dinilai sangat penting guna mengantisipasi pandemik pada masa mendatang.
Selanjutnya, mengenai pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, Menlu Retno menyatakan bahwa pandemik menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk meningkatkan kerja sama pembangunan dan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Menlu Retno juga membahas mengenai isu perdamaian dan stabilitas di kawasan. Dalam pembahasan ini, Retno secara khusus menyinggung konflik di Myanmar.
"Saya menyampaikan kembali bahwa keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Myanmar serta pemulihan demokrasi harus menjadi prioritas kita," pungkasnya.