Pertemuan Putin dan Zelensky segera terealisasi?

Negosiator utama Ukraina mengatakan, terjadi terjadi kemajuan yang cukup, pada pembicaraan Selasa (29/3) waktu setempat di Turki, untuk menyelesaikan konflik dengan Rusia yang memungkinkan terjadinya pertemuan antara presiden kedua negara.

"Hasil pertemuan cukup untuk terjadinya pertemuan di tingkat para pemimpin," kata perunding Ukraina David Arakhamia.

Di sisi lain, seorang perunding Rusia menyambut baik kemajuan "bermakna" dengan perwakilan Ukraina pada pembicaraan damai di kota Istanbul Turki, lebih dari sebulan setelah Rusia menginvasi tetangganya.

Diskusi berfokus pada situasi kemanusiaan di wilayah Ukraina yang dilanda perang serta tuntutan Rusia agar Ukraina menjadi negara netral, di antara isu-isu lainnya.

Sementara itu, Ukraina juga menyerukan kesepakatan internasional di mana negara lain akan menjamin keamanannya. Negosiator Ukraina David Arakhamia mengatakan kepada wartawan bahwa jaminan itu, harus menyerupai Pasal 5 NATO yang mewajibkan anggota aliansi untuk saling membela.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Senin (28/3) mengatakan, pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan menjadi "kontraproduktif" sampai ada "kejelasan" tentang isu-isu yang beredar di antara kedua negara.

"Hanya bertemu dan melakukan pertukaran apa yang Anda pikirkan dan apa yang saya pikirkan akan menjadi kontraproduktif sekarang," kata Lavrov kepada media Serbia, menurut The Washington Post, mengutip Interfax.

“Hal utama sekarang adalah berhenti memanjakan Ukraina, yang hanya ingin menciptakan kepura-puraan negosiasi, kepura-puraan solusi. Kemampuan mereka meniru proses sudah kita ketahui, kali ini mereka tidak akan bisa lolos begitu saja,” tambahnya.

Avrov mengatakan, pertemuan antara kedua pemimpin “diperlukan segera setelah kami memiliki kejelasan tentang semua masalah utama,” kata kantor berita Rusia TASS.

Komentar itu mirip dengan pernyataan dari juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pekan lalu, yang mengatakan "pekerjaan rumah harus diselesaikan" dan "pembicaraan harus diadakan dan hasilnya disepakati" sebelum pertemuan potensial antara Putin dan Zelensky.

Peskov pada saat itu mengatakan “tidak ada kemajuan signifikan” telah dibuat di bidang itu. Sekali lagi pada Senin, Peskov mengatakan, kepada wartawan “tidak ada kemajuan” dalam mengatur pertemuan antara Putin dan Zelensky, kata kantor berita Rusia TASS.

Invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada akhir Februari setelah Putin meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus", memasuki bulan kedua pada Kamis. Upaya Moskow telah terhalang di beberapa daerah karena oposisi Ukraina yang gigih. Perkiraan jumlah korban tewas dari perang sangat bervariasi, tetapi puluhan anak-anak termasuk di antara ratusan warga sipil Ukraina yang tewas, sementara ribuan tentara Rusia juga tewas.

Sumber: ndtv.com dan thehill.com