Pesan tahun baru Sekjen PBB: Kaum muda sumber harapan

Dalam pidato tahun baru, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa masyarakat dunia memasuki 2020 dengan penuh ketidakpastian dan keadaan tidak aman. Guterres menyinggung soal ketidaksetaraan, kebencian yang meningkat, serta krisis iklim yang disebutnya sebagai bahaya nyata.

Di tengah situasi yang suram, Guterres menyebut bahwa kaum muda menjadi sumber harapan.

"Tahun ini, pesan tahun baru saya ditujukan kepada sumber harapan terbesar yaitu kaum muda," ujar Guterres dalam video yang dirilis di situs PBB pada Minggu (29/12).

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

"As we enter the New Year, I want to share a message with our greatest hope: the world's young people. The world needs you to keep speaking out, applying pressure and pushing boundaries to have us protect our planet and improve the lives of its people," said the #UnitedNations Secretary-General @antonioguterres in a special New Year message. "I wish you all peace and happiness in 2020." #HappyNewYear #ClimateAction #GlobalGoals

BACA JUGA

• Sekjen PBB: Para pemimpin G20 bisa menghentikan kerusakan iklim, tapi peraturan harus diubah
• Sekjen PBB ungkap dunia sedang bergerak menuju era multipolar baru
• Ketika PBB mengkritik IMF dan Bank Dunia

A post shared by United Nations (@unitednations) on Dec 29, 2019 at 5:04pm PST

Dia menyebut bahwa generasi muda berada di garis depan dalam perjuangan aksi iklim, membela kesetaraan gender, hingga keadilan sosial dan hak asasi manusia.

"Saya terinspirasi oleh semangat dan tekad kalian," kata dia.

Guterres mengatakan bahwa kaum muda memiliki peran besar dalam membentuk masa depan.

"Saya dan PBB mendukung kalian," kata dia.

Lebih lanjut, Guterres menyebut, 2020 menandai peringatan 75 tahun berdirinya PBB. Dia menyatakan bahwa mereka akan meluncurkan Dekade Aksi untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), sebuah cetak biru untuk memperjuangkan globalisasi yang adil.

"Dunia membutuhkan kaum muda untuk terus berbicara, bermimpi, dan mendorong batasan yang ada," ujar Guterres.