sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pidato kenegaraan Trump bahas imigrasi ilegal hingga perang dagang

Imigrasi ilegal menjadi sorotan utama dalam pidato kenegaraan tahunan Trump pada Selasa (5/2).

Khairisa Ferida Valerie Dante
Khairisa Ferida | Valerie Dante Rabu, 06 Feb 2019 18:11 WIB
Pidato kenegaraan Trump bahas imigrasi ilegal hingga perang dagang

Keamanan nasional AS

Selama dua tahun terakhir, sebut Trump, AS telah mulai membangun kembali militernya dengan anggaran US$700 miliar tahun lalu dan US$716 miliar tahun ini. 

"Selama bertahun-tahun, AS diperlakukan sangat tidak adil oleh teman-teman kita, sesama anggota NATO. Tapi, sekarang kita telah mengamankan US$100 miliar dalam belanja pertahanan," kata Trump.

Sebagai bagian dari pembangunan militer AS, Trump menyatakan bahwa pemerintahnya tengah mengembangkan sistem pertahanan rudal yang canggih.

"Di bawah pemerintahan saya, kami tidak akan pernah meminta maaf karena mengutamakan kepentingan AS," jelasnya. "Sebagai contoh, beberapa dekade lalu AS dan Rusia menyepakati perjanjian untuk membatasi dan mengurangi kemampuan rudal masing-masing. Sementara kami menaati perjanjian itu, Rusia berulang kali melanggarnya. Itulah sebabnya saya mengumumkan bahwa AS secara resmi menarik diri dari perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF)," terang Trump.

Dalam kesempatan yang sama, Trump juga menyinggung krisis politik di Venezuela. Dua pekan lalu, ujar Trump, AS secara resmi mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara negara itu.

"Kami berdiri bersama rakyat Venezuela dalam upaya mulia mereka untuk kebebasan dan kami mengutuk kebrutalan rezim Maduro, yang kebijakan sosialisnya telah mengubah negara itu dari menjadi yang terkaya di Amerika Selatan menjadi negara yang sangat miskin dan putus asa," tutur Trump.

Trump melanjutkan bahwa salah satu tantangan paling kompleks yang dihadapi AS selama bertahun-tahun adalah di Timur Tengah.

Sponsored

"Pendekatan kita didasarkan pada prinsip realisme bukan teori yang didiskreditkan yang telah gagal selama beberapa dekade untuk menghasilkan kemajuan. Karena alasan itu, pemerintahan saya mengakui ibu kota Israel yang sebenarnya dan dengan bangga membuka Kedutaan Besar Amerika di Yerusalem," ujarnya. "Pasukan kami sekarang telah berperang di Timur Tengah selama hampir 19 tahun. Di Afghanistan dan Irak, hampir 7.000 pahlawan AS telah memberikan hidup mereka. Lebih dari 52.000 warga AS terluka parah. Kita telah menghabiskan lebih dari US$7 triliun di Timur Tengah. Sebagai calon presiden, saya dengan keras menjanjikan pendekatan baru. Negara-negara besar tidak berperang tanpa akhir."

"Ketika saya menjabat, ISIS menguasai lebih dari 20.000 mil persegi di Irak dan Suriah. Hari ini, kita telah membebaskan hampir semua wilayah itu dari cengkeraman monster yang haus darah ini. Sekarang, ketika kita bekerja dengan sekutu kita untuk menghancurkan sisa-sisa ISIS, sekarang saatnya untuk memberikan para pejuang pemberani kita di Suriah sebuah sambutan yang hangat," sebut Trump. "Saya juga mempercepat negosiasi untuk mencapai penyelesaian politik di Afghanistan. Pihak lawan juga menyambut baik. Berkat keberanian pasukan kami, kami sekarang dapat mengejar solusi politik untuk konflik yang panjang dan berdarah ini.

Dia menambahkan, "Di Afghanistan, pemerintahan saya mengadakan pembicaraan konstruktif dengan sejumlah kelompok Afghanistan, termasuk Taliban. Ketika kita membuat kemajuan dalam negosiasi ini, kita akan dapat mengurangi kehadiran pasukan kita dan fokus pada kontraterorisme. Dan kami memang akan fokus pada kontraterorisme. Kami tidak tahu apakah kami akan mencapai kesepakatan, tetapi kami tahu bahwa setelah dua dekade perang, waktunya telah tiba untuk setidaknya mengupayakan perdamaian."

Soal Iran, Trump menjelaskan, pemerintahannya telah bertindak tegas untuk menghadapi rezim Iran, yang disebutnya sebagai sponsor utama negara teror dunia. "Itu adalah rezim radikal. Mereka melakukan hal-hal buruk. Untuk memastikan kediktatoran korup ini tidak pernah memperoleh senjata nuklir, saya menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran yang menghancurkan. Dan musim gugur yang lalu, kami memberlakukan sanksi terberat yang pernah dijatuhkan pada suatu negara."

"Kami tidak akan mengalihkan pandangan kami dari rezim yang meneriakkan maut ke AS dan mengancam genosida terhadap orang-orang Yahudi," imbuhnya. (Politico)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid