sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pidato Tahun Baru Imlek Presiden Taiwan menyindir China

Taiwan, termasuk isu paling sensitif bagi China dan diklaim oleh Beijing sebagai wilayah keramatnya.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 04 Feb 2019 11:02 WIB
Pidato Tahun Baru Imlek Presiden Taiwan menyindir China

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dinilai mengusik China lewat pidato Tahun Baru Imlek-nya, dengan mengatakan dia berharap etnis Tionghoa di seluruh dunia mendapat berkah demokrasi.

Taiwan, termasuk isu paling sensitif bagi China dan diklaim oleh Beijing sebagai wilayah keramatnya.

Presiden Xi Jinping telah meningkatkan tekanan di pulau itu sejak Tsai, dari Partai Progresif Demokratik yang pro-kemerdekaan, menjadi presiden pada 2016.

Dia memulai 2019 dengan pidato yang berisi peringatan bahwa China memiliki hak untuk menggunakan kekuatan untuk membawa Taiwan ke bawah kendalinya, meskipun dia akan berusaha keras untuk penyatuan kembali secara damai.

Taiwan mampu mempertahankan tradisi budaya dan berkomitmen untuk menegakkan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi, ujar Tsai dalam pidatonya, yang diunggah pada Minggu (3/2) malam di akun media sosial resminya.

"Mereka yang berada di tempat yang kurang demokrasi mungkin tidak memahami komitmen ini. Kami berharap etnis Tionghoa di seluruh dunia mendapat berkah ini," sebut Tsai tanpa menyebut langsung China. 

Dia menambahkan, "Jadi, saya ingin membuat tiga harapan tahun baru bagi teman-teman etnis Tionghoa di dalam dan luar negeri. Saya harap Anda semua menikmati demokrasi, kebebasan, dan kemakmuran yang berkelanjutan."

Sponsored

A post shared by 蔡英文 (@tsai_ingwen) on

Tidak ada reaksi langsung dari Beijing atas pidato Tsai. Dalam pidato Tahun Baru Imlek-nya yang juga dilakukan pada Minggu kemarin, Presiden Xi tidak menyinggung Taiwan.

Taiwan, tengah bersiap untuk melaksanakan Pilpres pada awal tahun depan. Partai Tsai menderita kerugian besar atas rival utama mereka, Kuomintang, yang bersahabat dengan Tiongkok dalam pemilu wali kota dan lokal pada November lalu.

Tsai telah berulang kali meminta China untuk menghormati demokrasi Taiwan, dan untuk merangkul reformasi demokrasi itu sendiri.

Taiwan dinilai tidak menunjukkan minat untuk diperintah oleh China yang otokratis, tempat Xi mengawasi tindakan keras terhadap perbedaan pendapat sejak dia mulai menjabat enam tahun lalu. Partai Komunis yang berkuasa telah memperketat kontrolnya di seluruh sisi masyarakat.

Sumber : Reuters

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid