sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PLO bekukan pengakuan atas Israel

Tindakan PLO ini dilakukan berdasarkan penyangkalan Israel atas semua kesepakatan yang telah ditandatangani.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 31 Okt 2018 08:31 WIB
PLO bekukan pengakuan atas Israel

Dewan Sentral Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Senin (29/10) malam, menyatakan akan membekukan pengakuannya untuk Israel sampai Tel Aviv mengakui Negara Palestina dengan dasar perbatasan pra-1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Setelah pertemuan dua hari di Ramallah, Tepi Barat, Dewan itu menyatakan PLO dan pemerintah Otonomi Palestina juga akan mengakhiri kerja sama keamanan dan membekukan kesepakatan ekonomi sebagaimana ditetapkan berdasarkan Protokol Ekonomi Paris 1994. Demikian ungkap kantor berita Palestina, WAFA.

Menurut WAFA, Dewan Sentral PLO juga memutuskan untuk mencabut keabsahan Kesepakatan Oslo.

Dewan tersebut menyatakan keputusan itu diambil karena berlanjutnya penyangkalan Israel atas semua kesepakatan yang telah ditandatangani.

Keputusan tersebut harus disetujui oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Dewan Eksekutif PLO.

Pada Minggu (28/10), militer Israel menewaskan seorang pria Palestina di pantai bagian utara Jalur Gaza, di tengah demonstrasi yang berlangsung guna menentang blokade darat, laut dan udara Israel.

Ashraf Al-Qidra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, mengatakan di dalam satu pernyataan tertulis bahwa Mohammad Abu-Iabdah (27) ditembak hingga tewas oleh militer Israel selama demonstrasi pada Minggu.

Komite Nasional Jalur Gaza bagi Penerobosan Pengepungan melancarkan kegiatan dari pantai bagian utara Jalur Gaza, tak jauh dari zona penyangga Jalur Gaza-Israel yang dijaga ketat.

Sponsored

Itu adalah yang ke-13 tahun ini pegiat di Jalur Gaza menyelenggarakan kegiatan tersebut. Dalam kegiatan itu, beberapa perahu secara perlahan mendekati perbatasan laut sebelum dengan cepat mundur karena menghadapi tembakan gencar senapan mesin militer Israel.

Israel pertama kali memberlakukan blokade atas daerah kantung pantai Palestina tersebut pada 2006, setelah HAMAS, yang mendukung perlawanan bersenjata melawan pendudukan beberapa dasawarsa Israel, menang dalam pemilihan anggota Dewan Legislatif.

Tahun berikutnya, Israel meningkatkan blokade, setelah HAMAS merebut seluruh wilayah Jalur Gaza dari faksi Palestina pesaingnya, Fatah.

Blokade itu, yang masih berlangsung, melumpuhkan ekonomi Jalur Gaza, melucuti banyak komoditas dari lebih dua juta warganya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid