sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PM Kanada: Pesawat Ukraina mungkin jatuh akibat rudal Iran

PM Trudeau mengatakan, pihaknya memiliki informasi intelijen bahwa pesawat Ukraina jatuh karena rudal darat-ke-udara Iran.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 10 Jan 2020 11:27 WIB
PM Kanada: Pesawat Ukraina mungkin jatuh akibat rudal Iran

Pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraine International Airlines yang mengalami kecelakaan di Iran pada Rabu (8/1) dan menewaskan 176 penumpang dan kru kemungkinan jatuh akibat rudal Iran. Hal tersebut diungkapkan oleh PM Kanada Justin Trudeau.

"Kami memiliki informasi intelijen dari berbagai sumber, termasuk dari sekutu dan intelijen kami. Bukti menunjukkan bahwa pesawat itu jatuh akibat rudal darat-ke-udara Iran," kata PM Trudeau dalam konfrensi pers di Ottawa pada Kamis (9/1).

Pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan 752 yang bertolak dari Teheran ke Kiev mengangkut 63 warga Kanada. Burung besi itu jatuh beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal balistik ke dua pangkalan militer yang menampung pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak dan saat Iran dalam waspada tinggi terhadap respons militer AS.

Trudeau menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti sampai mendapat kesimpulan, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan.

Sebelumnya, pada hari yang sama, seorang pejabat AS yang mengutip sebuah data satelit mengatakan, Washington telah menyimpulkan dengan tingkat kepastian yang tinggi bahwa pesawat Ukraine International Airlines jatuh oleh rudal antipesawat.

"Pemerintah AS percaya bahwa Iran menembak jatuh pesawat itu secara tidak sengaja," tutur dua pejabat AS kepada Reuters.

Salah seorang dari tiga pejabat AS tersebut lebih jauh menuturkan bahwa data menunjukkan, pesawat nahas itu mengudara selama dua menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini ketika heat signature dua rudal darat-ke-udara terdeteksi.

"Itu segera diikuti oleh ledakan di sekitar keberadaan pesawat," kata pejabat tersebut.

Sponsored

Heat signature adalah emisi inframerah yang terdeteksi oleh satelit militer AS.

The New York Times mengatakan telah memperoleh sebuah video yang diduga menunjukkan sebuah rudal Iran mengenai pesawat di dekat bandara Imam Khomeini.

Iran membantah bahwa pesawat Ukraine International Airlines jatuh karena rudal.

"Semua laporan ini adalah perang psikologis melawan Iran ... seluruh negara yang warganya menjadi korban tewas dapat mengirim perwakilan dan kami mendesak Boeing untuk mengirim perwakilannya agar dapat bergabung dalam proses penyelidikan kotak hitam," ujar juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei kepada AFP.

Laporan awal yang dirilis oleh organisasi penerbangan sipil Iran pada Kamis menyebutkan, pesawat nahas berusia tiga tahun itu mengalami masalah teknis segera setelah lepas landas dan sempat mencoba mengarah ke bandara sebelum jatuh.

Kepada wartawan di Gedung Putih, Presiden Donald Trump mengatakan tidak percaya pesawat itu mengalami persoalan mekanis.

"Itu peristiwa yang tragis. Tetapi, di lain sisi, seseorang bisa saja membuat kesalahan," kata dia.

Riki Ellison, seorang pakar pertahanan dan pendiri Missile Defense Advocacy Alliance menuturkan, radar signature milik Boeing sangat mirip dengan pesawat angkut kapasitas besar militer AS.

"Mereka (Iran) siaga penuh untuk menembak jatuh apa pun yang menyerupai pesawat AS. Seseorang membuat kesalahan dengan mengidentifikasinya (Ukraine International Airlines) sebagai pesawat perang," kata Ellison.

Dia menambahkan, "Begitu rudal diluncurkan, mustahil untuk dialihkan, sekalipun jika operator menyadari kesalahan mereka."

Ketegangan antara AS-Iran melonjak sejak pembunuhan jenderal top Iran Qasem Soleimani pada Jumat (3/1). Soleimani tewas lewat serangan drone yang diperintahkan oleh Trump.

Namun, setelah Iran melancarkan serangan yang menargetkan pasukan AS di Irak, Trump menahan diri untuk memilih opsi militer. 

Butuh waktu

Investigasi atas kecelakaan Ukraine International Airlines harus melibatkan kerja sama regulator, ahli, dan perusahaan di beberapa yurisdiksi. Butuh waktu berbulan-bulan untuk menentukan penyebabnya dan merilis laporan awal dalam waktu 24 jam sejak kecelakaan dinilai adalah sesuatu yang jarang terjadi.

Menurut laporan Iran, pesawat Ukraine International Airlines lepas landas pada Rabu pukul 06.12 waktu Teheran dan diberi izin untuk mendaki hingga ketinggian 26.000 sebelum jatuh enam menit kemudian di dekat Kota Sabashahr.

"Tidak ada komunikasi radio dari pilot dan pesawat menghilang dari radar pada ketinggian 8.000 kaki," sebut laporan tersebut.

Jasad dan potongan tubuh korban dibawa ke kantor koroner untuk proses identifikasi.

Ukraina sendiri menguraikan empat skenario potensial untuk menjelaskan kecelakaan tersebut, termasuk serangan rudal dan terorisme. 

Dewan Keselamatan Transportasi Kanada mengatakan telah diundang oleh Iran ke lokasi kecelakaan dan mereka akan segera bertolak ke Negeri Para Mullah. 

Teheran juga secara resmi mengundang Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) untuk ambil bagian dalam penyelidikan. Menurut pejabat Iran kepada Reuters, badan tersebut telah setuju untuk mengutus seorang penyelidik.

Ada pun Boeing menyatakan akan mendukung NTSB dalam penyelidikan. Perusahaan itu masih terguncang akibat dua kecelakaan mematikan yang melibatkan pesawat 737 MAX milik Lion Air pada 29 Oktober 2018 dan Ethiopian Airlines pada 10 Maret 2019. 

Lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat (FAA) telah melarang operator AS beroperasi di wilayah udara di langit Irak, Iran, Teluk Oman, dan perairan antara Iran dan Arab Saudi beberapa jam setelah serangan Iran ke pangkalan militer di Irak. Beberapa maskapai lain juga mengalihkan rute.

Sumber : Reuters

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid