sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PM Prancis: Krisis Covid-19 belum berakhir

Fatalitas di Prancis merupakan yang tertinggi keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 20 Apr 2020 09:28 WIB
PM Prancis: Krisis Covid-19 belum berakhir

Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe pada Minggu (19/4) mengatakan, situasi Covid-19 di negaranya secara perlahan tapi pasti mulai membaik. Meski demikian, dia menegaskan bahwa krisis masih belum berakhir.

Secara keseluruhan Prancis mencatat lebih dari 152.000 kasus positif coronavirus jenis baru, termasuk 19.718 kematian dan lebih dari 36.000 orang yang sembuh. Fatalitas di negara tersebut merupakan yang tertinggi keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol.

Prancis berada di bawah lockdown atau karantina wilayah selama hampir lima minggu terakhir dan akan mulai melonggarkan sejumlah pembatasan sosial mulai 11 Mei.

Dalam konferensi pers pada Minggu, PM Philippe menyebut, penurunan jumlah pasien yang dirawat dalam unit perawatan intensif (ICU) adalah salah satu tanda bahwa tekanan terhadap rumah sakit berkurang.

Meskipun ada pertanda baik, dia menegaskan bahwa pelonggaran pembatasan sosial secara bertahap mulai Mei belum akan mengembalikan kehidupan masyarakat menjadi normal, terutama karena vaksin Covid-19 belum tersedia.

"Pelonggaran pembatasan tersebut tidak akan mengembalikan kehidupan menjadi normal," tutur Philippe.

Pemerintah belum memberikan rincian tentang kapan bisnis-bisnis seperti bioskop, bar, atau restoran akan dibuka kembali. Mereka hanya menyebut bahwa mulai Mei, sejumlah toko dapat kembali beroperasi dan social distancing tetap berlaku.

Dalam konferensi pers yang sama, Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan bahwa Prancis akan mencabut larangan berkunjung ke panti jompo tetapi menekankan bahwa orang yang berkunjung tidak dapat melakukan kontak langsung dengan kerabat mereka.

Sponsored

Warga lanjut usia di sejumlah panti jompo menyumbang hampir 40% dari total fatalitas akibat coronavirus jenis baru di Prancis.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah menuai kritikan menyusul kekurangan obat-obatan serta peralatan rumah sakit seperti ventilator dan masker untuk para pekerja medis.

Menanggapinya, PM Philippe menyampaikan bahwa dalam satu pekan terakhir, Prancis berhasil mengimpor hampir 81 juta masker untuk membantu mengatasi kekurangan.

Dia menambahkan, hingga Juni, Prancis dipastikan akan mendapat dan memproduksi sekitar 30.000 ventilator untuk rumah sakit.

"Hal ini tidak hanya memungkinkan Prancis untuk mengatasi kekurangan di dalam negeri, tetapi juga memungkinkan kita memobilisasi beberapa ventilator untuk membantu sekutu internasional yang membutuhkan," kata Philippe.

Berita Lainnya
×
tekid