sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden Brasil salahkan media atas krisis Covid-19

Brasil mendeteksi 1.924 kasus positif Covid-19, 34 di antaranya meninggal dan dua dinyatakan pulih.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 24 Mar 2020 11:36 WIB
Presiden Brasil salahkan media atas krisis Covid-19

Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengklaim krisis Covid-19 dipicu oleh "histeria" media. Sebaliknya, dia menyebut penyakit itu seperti semacam flu ringan.

Dalam sebuah wawancara televisi pada Minggu (22/3) malam, Bolsonaro meremehkan efek pandemik tersebut. Dia juga mengkritik sejumlah gubernur negara bagian utama, termasuk Rio de Janeiro dan Sao Paulo, yang telah memerintahkan penduduk setempat untuk tinggal di rumah dan melakukan karantina mandiri.

"Terkait coronavirus, masyarakat akan segera melihat bahwa mereka telah ditipu oleh media dan para gubernur itu," kata Bolsonaro.

Menurut situs pelacak Johns Hopkins dan worldometers.info, angka kematian akibat pandemik Covid-19 melebihi 16.500. Sejumlah pihak berpendapat bahwa dalam beberapa pekan mendatang, jumlah pasien meninggal di Amerika Latin akan melonjak.

Brasil mendeteksi 1.924 kasus positif Covid-19, 34 di antaranya meninggal dan dua dinyatakan pulih.

Pada Senin (23/3), dua jajak pendapat yang berbeda menunjukkan ketidakpuasan publik terhadap penanganan Bolsonaro atas coronavirus. Jajak pendapat pertama oleh Ibope menyatakan 48% penduduk di Sao Paulo menganggap pemerintahan Bolsonaro buruk dan tidak kompeten.

Jajak pendapat kedua yang digelar Datafolha menyebut bahwa 51% dari warga berpendapatan tinggi di Brasil dan 46% dari masyarakat dengan pendidikan terakhir universitas tidak menyukai cara Bolsonaro menangani krisis Covid-19.

Pakar politik Brasil, Eliane Cantanhede, mengatakan bahwa dukungan bagi Bolsonaro belum sepenuhnya runtuh. Namun, banyak pendukung lamanya yang sudah mulai kehilangan kepercayaan atas pemerintahannya.

Sponsored

"Pendukung Bolsonaro masih banyak ... tetapi ada juga yang mulai melihat jelas bahwa ada sesuatu yang salah dengannya," jelas Cantanhede.

Dalam sebuah artikel opini pada Desember 2019, Cantanhede menuturkan bahwa Bolsonaro adalah kandidat yang kemungkinan besar tidak akan terkalahkan dalam Pilpres Brasil 2022. Namun, kini, dia menilai bahwa reaksi Bolsonaro terhadap Covid-19 telah menghancurkan harapan tersebut.

"Menurut saya, hal itu menimbulkan kerugian besar untuk Pilpres 2022. Jika pemilu diadakan hari ini, kemungkinan besar dia akan kalah," lanjut Cantanhede. (The Guardian)

Berita Lainnya
×
tekid