Presiden China tak akan hadiri perayaan HUT ke-70 Korea Utara
China dan Korea Utara adalah sekutu lama. Namun, hubungan keduanya sempat renggang menyusul ambisi nuklir Kim Jong-un.
Presiden China Xi Jinping tidak menghadiri perayaan ulang tahun ke-70 Korea Utara pada akhir pekan ini. Namun, dia akan mengutus tangan kanannya untuk menggantikannya. Hal tersebut diumumkan oleh Partai Komunis pada Selasa (5/9).
Spekulasi telah bergulir mengenai apakah Xi akan menghadiri perayaan hari jadi Korea Utara setelah Kim Jong-un tercatat tiga kali menginjakkan kaki di wilayah China sepanjang tahun ini.
Analis mengatakan, keputusan Xi untuk tidak datang ke Pyongyang mengindikasikan bahwa Beijing mengharapkan tindakan lebih lanjut dari Kim Jong-un, termasuk langkah nyata menuju denuklirisasi.
Departemen Internasional Partai Komunis China menerangkan bahwa Xi akan diwakili oleh Li Zhanshu, pejabat ketiga partai yang juga merupakan ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional.
Meski hubungan China-Korea Utara telah membaik tahun ini, namun Tiongkok tetap berkomitmen terhadap sanksi ekonomi Washington atas Pyongyang terkait program nuklir dan rudal mereka.
Sebelumnya, Donald Trump telah terang-terangan menyalahkan China atas lambatnya perkembangan denuklirisasi. Presiden ke-45 Amerika Serikat itu menuding China telah menarik Korea Utara dari proses denuklirisasi terkait perang dagangnya dengan Washington.
Pekan lalu, Trump mentwit bahwa Pyongyang berada di bawah tekanan luar biasa dari China karena perang dagang AS-Tiongkok.
STATEMENT FROM THE WHITE HOUSE
President Donald J. Trump feels strongly that North Korea is under tremendous pressure from China because of our major trade disputes with the Chinese Government. At the same time, we also know that China is providing North Korea with...
China membantah tuduhan tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, Washington harus bercermin dan berhenti menyalahkan orang.
Lawatan terakhir kepala negara China ke Korea Utara terjadi pada 2005, di mana saat itu Presiden Hu Jintao mengunjungi Kim Jong-il, ayah dari Kim Jong-un. Ketika itu, Hu mendesak Korea Utara untuk mereformasi ekonominya dan turut ambil bagian dalam pembicaraan denuklirisasi enam negara.
Kunjungan Presiden Xi ke Pyongyang dalam kesempatan simbolis seperti hari ulang tahun Korea Utara dapat menggarisbawahi hubungan historis yang unik antar kedua negara.
Mao Zedong pernah mengirimkan pasukannya untuk membantu Korea Utara ketika Perang Korea dimulai pada 1950. Langkah tersebut membuat hubungan kedua negara digambarkan "sedekat bibir dan gigi".
Sejatinya, Xi juga dapat menggunakan lawatannya ke Pyongyang untuk membahas hubungan Korea Utara dengan AS dan Korea Selatan, termasuk pula kemungkinan berakhirnya Perang Korea secara resmi.
Sumber: VOA