sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Soal kapal selam, Presiden Prancis: PM Australia berbohong kepada saya

Morrison mengaku, tidak berbohong bahwa kapal selam konvensional tidak akan lagi memenuhi kebutuhan Australia.

Sita Aisha Ananda
Sita Aisha Ananda Senin, 01 Nov 2021 15:25 WIB
Soal kapal selam, Presiden Prancis: PM Australia berbohong kepada saya

Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, berbohong mengenai kesepakatan kapal selam yang dibatalkan pada September lalu. Demikian ditegaskan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Menurut dia, ini mengindikasikan lebih banyak upaya yang diperlukan untuk membangun kembali kepercayaan antara kedua sekutu.

Kedua pemimpin itu bertemu di Roma untuk KTT G20 untuk pertama kalinya sejak Australia membatalkan kesepakatan multi-miliar dolar dengan Prancis sebagai bagian dari aliansi keamanan baru dengan Inggris dan Amerika Serikat yang diresmikan pada September.

Macron sangat marah ketika Australia membatalkan kesepakatan senilai $37 miliar untuk membangun 12 kapal selam, dan malah menegosiasikan pakta pertahanan baru dengan AS dan Inggris yang disebut Aukus.

Aukus yang dapat memberikan Australia akses ke kapal selam bertenaga nuklir tersebut mendorongnya untuk menarik duta besar dari Washington dan Canberra di tengah tuduhan bahwa Prancis telah dikhianati.

Ketika ditanya apakah menurutnya Morrison tidak jujur, ia menjawab dirinya tahu kalau Morrison berbohong kepadanya. Ia juga mengatakan, kepada wartawan Australia bahwa dirinya sangat menghormati negara kanguru tersebut.

"Saya memiliki banyak rasa hormat dan banyak persahabatan untuk orang-orang Anda. Saya hanya mengatakan ketika kami memiliki rasa hormat, Anda harus jujur dan Anda harus berperilaku sejalan, dan konsisten, dengan nilai ini."

Di sisi lain, Morrison mengatakan, bahwa dirinya tidak berbohong, dan sebelumnya telah menjelaskan kepada Macron bahwa kapal selam konvensional tidak akan lagi memenuhi kebutuhan Australia.

Sponsored

Pada Senin (1/11), Wakil Perdana Menteri Australia, Barnaby Joyce, mendesak Prancis untuk melihat masalah ini dalam perspektif.

"Kami tidak mencuri sebuah pulau, kami tidak merusak Menara Eiffel. Itu adalah kontrak. Kontrak memiliki syarat dan ketentuan, dan salah satu syarat dan ketentuan dan proposisi itu adalah Anda mungkin keluar dari kontrak," kata Joyce kepada wartawan di Moree, 644 km barat laut Sydney.

Pada Jumat, Presiden AS, Joe Biden, mengatakan penanganan pakta baru itu canggung, menambahkan bahwa dia mengira Prancis telah diberitahu tentang pembatalan kontrak sebelum pakta itu diumumkan. (Sumber: reuters)

Berita Lainnya
×
tekid