sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden Rusia Vladimir Putin batal kunjungi Indonesia tahun ini

Meski Presiden Putin batal melawat ke Indonesia tahun ini, namun dia dan Presiden Jokowi akan bertemu di negara ketiga.

Soraya Novika
Soraya Novika Rabu, 17 Okt 2018 19:30 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin batal kunjungi Indonesia tahun ini

Rencana lawatan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia yang semula dijadwalkan berlangsung tahun ini akan ditunda. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyeva.

Namun, menurut Dubes Vorobyeva, Presiden Putin akan bertatap muka dengan Presiden Joko Widodo di negara ketiga.

"Sebelum akhir tahun ini akan terjadi pertemuan bilateral kedua pemimpin kita di negara ketiga," ujar Dubes Vorobyeva saat konferensi pers reguler di Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, Jakarta, Rabu (17/10).

Saat dikonfirmasi kemungkinan Putin dan Jokowi akan bertemu di sela-sela perhelatan KTT APEC pada 17-18 November mendatang, Dubes Vorobyeva membantahnya.

"Presiden Putin tidak akan menghadiri APEC, melainkan Perdana Menteri kami, Dmitry Medvedev yang akan mewakilinya," ungkapnya.

Diplomat perempuan Rusia itu tidak memberi rincian lebih lanjut.

Pada April 2018, Presiden Putin dikabarkan akan berkunjung ke Indonesia dan menemui Presiden Jokowi. Saat itu, Presiden Putin baru saja memenangkan pemilihan umum di Rusia. Namun, karena Presiden Putin baru dilantik pada Mei 2018, konfirmasi waktu kunjungan Presiden Putin saat itu ditunda hingga pelantikan resmi selesai.

Lebih lanjut, Dubes Vorobyeva menyampaikan bahwa Indonesia dan Rusia diagendakan akan menggelar pertemuan komisi gabungan pada Jumat (26/10) di Moskow. Pertemuan itu akan dipimpin oleh Menteri Industri dan Perdagangan Rusia Denis Manturov dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Darmin Nasution.

Sponsored

"Pertemuan ini merupakan yang ke-12 kalinya bagi kedua negara. Pertemuan ini tidak hanya melibatkan instansi pemerintah saja, melainkan juga bisnis swasta di beberapa forum akan ikut bergabung. Pertemuan ini adalah kesempatan yang sempurna untuk meningkatkan kerja sama kedua negara terutama di bidang perdagangan, investasi, dan ekonomi," paparnya.

Pada dasarnya, pertemuan tersebut hanya semacam persiapan untuk kunjungan mendatang bagi Presiden Putin ke Indonesia sehingga tidak akan menghasilkan nota kesepahaman apapun.

"Kesempatan tersebut bukan untuk menandatangani dokumen apapun. Ini hanya semacam mekanisme untuk mempersiapkan kunjungan masa depan Presiden Putin ke Indonesia. Jadi, nota kesepahaman itu baru akan ditandatangani saat kunjungan kenegaraan terjadi," jelas Dubes Vorobyeva.

Indonesia dan Rusia memiliki hubungan yang cukup erat sejak lama. Puncak kemesraan hubungan bilateral kedua negara tercipta sejak 1956-1962. Pada masa itu, kedua kepala negara senantiasa melakukan aksi saling kunjung yang akhirnya berhasil mencapai kesepakatan-kesepakatan peningkatan hubungan dan kerja sama di berbagai bidang, baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, kemanusiaan, maupun militer. 

Kemudian, hubungan keduanya mengalami peningkatan signifikan setelah penandatangan Deklarasi Kerangka Kerja Sama Hubungan Persahabatan dan Kemitraan antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia (Declaration of the Republic of Indonesia and the Russian Federation on the Framework of Friendly and Partnership Relations in the 21st Century) oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Putin pada saat kunjungan Presiden Megawati ke Rusia pada 21 April 2003. 

Berita Lainnya
×
tekid