sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Publik ragukan janji denuklirisasi Kim Jong-un

Kim Jong-un berjanji akan menghentikan uji coba nuklir, menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) Korut dan Korsel, serta Amerika Serikat.

Dika Hendra
Dika Hendra Minggu, 22 Apr 2018 21:14 WIB
Publik ragukan janji denuklirisasi Kim Jong-un

Korea Utara (Korut) berjanji akan menghentikan uji coba nuklir dan misil. Mereka juga akan menghancurkan tempat uji coba nuklir.

Apakah dunia percaya?

Kalau banyak pihak yang percaya dengan Korut, maka mereka terjebak dalam ilusi yang dimainkan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un. Janji itu diucapkan Kim menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) Korut dan Korsel, serta Amerika Serikat. Jelas janji itu memiliki nilai bombastis untuk menyakinkan dunia kalau Korut berubah. 

Korut tidak akan lagi melaksanakan uji coba nuklir atau misil balistik antarbenua karena telah selesai mengembangkan senjata tersebut,” demikian ucap Kim Jong-un dilansir Korean Central News Agency (KCNA). Itu pertama kalinya Kim mengucapkan langsung tentang program nuklir Korut menjelang KTT dengan Presiden Korsel Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump, pada akhir Mei atau awal Juni mendatang.

Janji untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir akan menjadi hal signifikan yang dilakukan Kim yang kini berusia 34 tahun. Padahal, selama beberapa tahun terakhir, nuklir merupakan bagian integral dalam legitimasi dan kekuasaan rezim Kim, ayahnya Kim Jong-il dan kakeknya Kim Il-sung. Pembekuan uji coba dan komitmen menutup fasilitas nuklir merupakan tuntutan Washington dan Korsel.

Pengumuman yang diucapkan langsung Kim itu dianggap sebagai keserisuan dalam perundingan denuklirisasi. “Uji coba nuklir Korut akan dihentikan dengan transparan,” kata Kim dalam sidang di depan Komite Pusat Partai Pekerja pada Jumat (20/4) waktu setempat.

Ketulusan dan kepastian pernyataan Korut harus dibuktikan. Pasalnya, Korut berulang kali melanggar sanksi internasional dengan program nuklirnya. Pada November, Korut mengatakan telah sukses melakukan uji coba rudal balistik antarbenua jenis baru yang dapat menjangkau seluruh daratan AS.

“Kami mencari bukti kalau apa yang diucapkan Kim memang serius tentang negosiasi. Pengumuman ini sepertinya juga menunjukkan siapa dia dan dia mencoba untuk menjelaskan kepada dunia siapa dia,” kata Direktur Porgram Keamanan Global di Union of Concerned Scientists, David Wright.

Sponsored

Ditambahkan Nam Sung-wook, profesor kajian Korut di Universitas Korea di Seoul, apa yang diungkapkan Kim merupakan hal yang sensasional. Dia mendeklarasikan rencana untuk membatalkan pengembangan nuklir. Tapi, pernyataannya tetap menimbulkan tanda tanya. “Belum jelas apakah pernyataan itu menunjukkan Korut tidak akan mengembangkan program nuklir di masa depan, atau mereka akan menghancurkan seluruh fasilitas nuklirnya?” taya Nam.

Banyak pejabat AS dan pakar tetap meragukan kejujuran Kim untuk menghancurkan program nuklirnya. Kim diprediksi hanya ingin melonggarkan sanksi ekonomi dari AS dan aliansinya saja. Dewan Keamanan PBB telah menjatuhkan sanksi sejak 2006. Ruang gerak Korut semakin sempit dan pendapatannya menurun drastis.

“Melonggarkan ketegangan dan bekerjasama dengan komunitas internasional merupakan hal kritis jika Kim ingin memajukan perekonomian,” kata peneliti senior Sejong Institute, Cheong Seong-chang.

Sedangkan Koh Yu-hwan, profesor kajian Korut di Universitas Dongguk di Seoul, mengaku tidak percaya kalau Pyongyang akan menyerahkan program nuklirnya. “Kim mengatakan kini pengembangan nuklir sudah selesai. Dia akan mengutamakan segala upaya untuk membangun ekonomi,” kata Koh.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid