sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden Putin tuduh Amerika Serikat pancing Rusia perang dengan NATO

Rusia membantah hal ini tetapi mengatakan dapat mengambil tindakan militer yang tidak ditentukan kecuali tuntutan keamanannya dipenuhi.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 02 Feb 2022 10:02 WIB
Presiden Putin tuduh Amerika Serikat pancing Rusia perang dengan NATO

Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Amerika Serikat dan negara-negara barat membuat skenario yang menyulut pada perang dan mengakibatkan masalah keamanan Rusia atas Ukraina.

Seperti ditulis Reuters, Rabu (2/2), dalam komentar publik langsung pertamanya tentang krisis selama hampir enam minggu Putin tidak menunjukkan tanda-tanda mundur dari tuntutan keamanan yang disebutkan Barat namun tetap menolak disebut akan menginvasi.  

"Sudah jelas sekarang ... Bahwa kekhawatiran mendasar Rusia diabaikan," kata Putin pada konferensi pers dengan perdana menteri Hongaria seperti dikutip Reuters. Putin menggambarkan skenario masa depan yang potensial di mana Ukraina diterima di NATO dan kemudian berusaha untuk merebut kembali semenanjung Krimea, wilayah yang direbut Rusia pada 2014.

"Mari kita bayangkan Ukraina adalah anggota NATO dan memulai operasi militer ini. Apakah kita harus berperang dengan blok NATO? Apakah ada yang memikirkan hal itu? Ternyata tidak," imbuh dia. Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina dan negara-negara Barat mengatakan mereka khawatir Putin mungkin berencana untuk menyerang.

Rusia membantah hal ini tetapi mengatakan dapat mengambil tindakan militer yang tidak ditentukan kecuali tuntutan keamanannya dipenuhi. Negara-negara Barat mengatakan setiap invasi akan membawa sanksi terhadap Moskow.

Juru bicara Kremlin ingin Barat menghormati perjanjian 1999 bahwa tidak ada negara yang dapat memperkuat keamanannya sendiri dengan mengorbankan orang lain, apalagi negara tersebut menganggap wilayahnya adalah pusat krisis, seperti mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov. Lavrov yakin Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mau membahas masalah ini dengan lebih lanjut.

"Jika Presiden Putin benar-benar tidak berniat mengibarkan bendera perang atau perubahan rezim, maka yang paling tepat dilakukan adalah menarik kembali pasukan dan melakukan diskusi serius," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri kepada wartawan.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar tetapi seorang sumber yang dekat dengan situasi ini mengatakan Amerika Serikat hanya menawarkan sebuah pembicaraan tentang berbagai kekhawatiran Rusia, seperti masalah kontrol senjata.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid