RI-China bahas rantai pasokan bahan baku vaksin

Dalam pertemuan bilateral yang digelar secara virtual pada Kamis (30/7), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi membahas kolaborasi internasional dalam penanganan pandemik Covid-19.

"Kami sepakat untuk terus meningkatkan kolaborasi internasional terkait penanganan Covid-19, terutama dalam menjamin rantai pasokan bahan baku bagi produksi obat dan pengembangan vaksin," lanjut Menlu Retno dalam pengarahan media secara virtual.

Terkait kerja sama vaksin antara Bio Farma dan perusahaan farmasi asal China, Sinovac, kedua negara berkomitmen untuk terus memberikan dukungan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Retno menekankan mengenai ketersediaan bulk vaccine (vaksin akhir) dengan jumlah yang mencukupi agar dapat segera diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dia menjelaskan, saat ini Bio Farma dan Sinovac sedang menjalani uji klinis tahap ketiga. Sembari menunggu uji klinis selesai, maka persiapan tahap selanjutnya yang menyangkut produksi sudah harus dipersiapkan.

"Dari sisi kemampuan, Bio Farma sedang dalam proses upgrading kapasitas produksinya dari 100 juta ke 250 juta (dosis vaksin per tahun)," ungkap Retno.

Menlu Retno mengatakan, Kementerian Luar Negeri akan terus mengawal kerja sama vaksin antara Bio Farma dan Sinovac, serta dengan beberapa negara dan perusahaan lainnya.