sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

RI gelar konferensi tentang bantuan kemanusiaan di Asia Tenggara

Penyelenggaraan konferensi ini sejalan dengan salah satu fokus diplomasi Indonesia yakni diplomasi kemanusiaan.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 07 Agst 2019 11:05 WIB
RI gelar konferensi tentang bantuan kemanusiaan di Asia Tenggara

Pada 8-9 Agustus, Indonesia akan menyelenggarakan konferensi regional terkait bantuan kemanusiaan yang mengangkat tema "Meningkatkan Aksi Kemanusiaan di Asia Tenggara".

Acara tersebut akan melibatkan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan badan-badan pemerintah dari 18 negara yang bergerak di bidang kemanusiaan. Kedelapan belas negara itu terdiri dari 10 negara anggota ASEAN serta Jepang, Korea Selatan, China, Papua Nugini, Timor Leste, India, Australia dan Selandia Baru.

Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Ferian Ruddyard menyatakan bahwa penyelenggaraan konferensi itu sejalan dengan salah satu fokus diplomasi Indonesia yakni diplomasi kemanusiaan.

Konferensi itu, lanjutnya, diselenggarakan karena Indonesia melihat adanya kesenjangan kapasitas LSM dan badan-badan pemerintah dalam melakukan bantuan kemanusiaan yang sudah melampaui batas negara.

"Misalnya jika ada LSM Indonesia yang ingin memberikan bantuan ke Myanmar, mereka harus koordinasi dengan LSM setempat. Namun, ada kesenjangan kapasitas yang mengakibatkan inefisiensi dalam pemberian bantuan," jelas Febrian dalam pengarahan media di Kemlu RI, Jakarta, Selasa (5/8).

Oleh sebab itu, untuk pertama kalinya Indonesia menginisiasi konferensi regional yang bertujuan untuk memfasilitasi pembangunan kapasitas, menyamakan metode kerja penyaluran bantuan kemanusiaan, serta membangun hubungan antarlembaga kemanusiaan.

Febrian menjelaskan bahwa pembahasan dalam konferensi tersebut akan mencakup lima topik utama. Topik tersebut antara lain penguatan institusi-institusi penyalur bantuan, kolaborasi multisektoral, perlindungan dan pelibatan perempuan serta penyandang disabilitas, kesinambungan dalam penyelenggaraan bantuan kemanusiaan, serta perlindungan aktor-aktor kemanusiaan.

Konferensi regional tersebut akan menghadirkan pembicara dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA), think tank, serta akademisi yang bergerak di bidang kemanusiaan.

Sponsored

"Memang akan terdengar sedikit ambisius, tapi harapan kami pada akhir konferensi dapat disepakati terbentuknya asosiasi kemanusiaan di tingkat regional. Kalau ini bisa terwujud, akan jadi hasil luar biasa bagi Indonesia, terutama saat sekarang kita duduk sebagai salah satu anggota terpilih Dewan Keamanan PBB," ungkapnya.

Febrian pun berharap konferensi regional itu dapat menyepakati sebuah prosedur operasi standar (SOP) bersama di kawasan untuk memudahkan kinerja LSM dan badan-badan kemanusiaan untuk menangani masalah kemanusiaan yang terjadi.

Berita Lainnya
×
tekid