sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia sumbang Rp7,5 miliar untuk repatriasi pengungsi Myanmar

Hibah tersebut diberikan melalui Sekretariat ASEAN untuk menunjang kerja satuan tugas ad hoc yang dibentuk pada KTT ASEAN di Bangkok.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 20 Des 2019 16:06 WIB
Indonesia sumbang Rp7,5 miliar untuk repatriasi pengungsi Myanmar

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi menyaksikan penandatanganan perjanjian antara Indonesia dan Sekretariat ASEAN tentang implementasi hibah sebesar Rp7,5 miliar untuk mendukung repatriasi pengungsi ke Myanmar.

"Ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Presiden RI Joko Widodo yang menekankan komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari pemecahan masalah yang ada di Rakhine State," tutur Menlu Retno di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (20/12).

Hibah tersebut diberikan melalui Sekretariat ASEAN untuk menunjang kerja satuan tugas ad hoc yang dibentuk pada KTT ASEAN di Bangkok pada awal November.

"Nantinya satgas itu akan memantau implementasi dari penilaian kebutuhan awal (PNA), laporan milik ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance (AHA Centre) dan ASEAN-Emergency Response and Assessment Team (ASEAN-ERAT)," jelas Menlu Retno.

Intinya, jelas dia, Indonesia akan bekerja keras untuk mendorong progres agar repatriasi terjadi dengan aman, sukarela, dan bermartabat.

Retno memaparkan tiga elemen utama dari PNA. Pertama, peningkatan kapasitas di pusat-pusat penerimaan pengungsi dan area transit.

Elemen kedua adalah upaya memperkuat diseminasi informasi guna membangun kepercayaan dari para pengungsi Rakhine State yang berada di kamp-kamp pengungsian di Cox's Bazar, Bangladesh. Ketiga, dukungan terhadap layanan dasar menyangkut pendidikan, kesehatan, hingga air bersih.

Sekjen Lim Jock Hoi menyebut, hibah yang diberikan Indonesia akan membantu upaya berkelanjutan ASEAN untuk mendukung pemerintah Myanmar dalam memfasilitasi proses repatriasi dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan di Rakhine State.

Sponsored

"Hibah ini juga merupakan wujud dukungan Indonesia dalam meningkatkan peran ASEAN di Rakhine State," kata dia.

Dia berharap hibah tersebut dapat mendorong negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk membantu mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Myanmar untuk ASEAN U Min Lwin mengatakan bahwa hibah tersebut merupakan kontribusi pertama negara anggota ASEAN melalui mekanisme Sekretariat ASEAN.

"Tentu saja kami mendapat dukungan dan bantuan bilateral dari negara-negara anggota ASEAN, tapi hibah ini adalah yang pertama diberikan melalui Sekretariat ASEAN," jelas dia.

Dubes U Min Lwin menjelaskan bahwa tim AHA Centre dan ASEAN-ERAT pada Jumat baru saja menyelesaikan kunjungan kedua ke Cox's Bazar.

Dia berharap, kontribusi Indonesia akan menunjang implementasi PNA dan mendukung satgas ad hoc untuk membantu terwujudnya repatriasi yang aman dan lancar ke Rakhine State.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid