sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ribuan orang Thailand berlari untuk protes pemerintah

Banyak di antara peserta aksi berteriak, "Prayuth, get out!" atau "Long live democracy!" saat lari sejauh 2,6 km.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Minggu, 12 Jan 2020 10:04 WIB
Ribuan orang Thailand berlari untuk protes pemerintah

Ribuan orang di Thailand berpartisipasi dalam "Run Against Dictatorship" pada Minggu (12/1). Mengenakan pakaian olahraga, mereka berdatangan ke sebuah taman di Bangkok sebelum matahari terbit untuk bergabung dengan protes antipemerintah Prayuth Chan-o-cha.

Panitia mengatakan, lebih dari 10.000 orang mendaftar acara itu.

Tanawat Wongchai, yang mengorganisasi acara pada Minggu menuturkan, aksi bertujuan untuk membuka ruang publik bagi perbedaan pendapat demi melawan penindasan politik yang dimulai setelah kudeta yang dilancarkan PM Prayuth dan berlanjut di bawah pemerintahan sipilnya. 

"Kami ingin orang-orang merasa bahwa keluar dan menuntut hak-hak mereka serta mengekspresikan diri adalah sesuatu yang bisa dilakukan," kata dia.

Dia menepis kekhawatiran bahwa aksi yang dimotorinya dapat memicu protes lebih besar seperti yang pernah mengguncang Negeri Gajah Putih pada 2006 dan 2014.

Banyak di antara peserta aksi berteriak, "Prayuth, get out!" atau "Long live democracy!" saat lari sejauh 2,6 km. Sementara itu, kehadiran pasukan keamanan dilaporkan tidak signifikan.

Beberapa partisipan juga memberi salam tiga jari ala film "The Hunger Games" kepada PM Chan-o-cha.

Pemerintah mengatakan aksi pada Minggu telah mendapat izin untuk dilanjutkan tetapi peserta diingatkan untuk tidak melanggar hukum. 

Sponsored

Bulan lalu juga terjadi aksi protes antipemerintah. Penggagasnya adalah tokoh oposisi terkemuka Thanathorn Juangroongruangkit. 

Selama demonstrasi tersebut, Thanathorn secara terbuka mendukung dan mendesak para pendukungnya untuk berpartisipasi dalam aksi "Run Against Dictatorship" yang semula bernama "Wing Lai Loong" dalam bahasa Thai atau "Run to Oust the Uncle" jika diterjemahkan.

Uncle merujuk pada PM Prayuth yang oleh rakyat Thailand dijuluki "Uncle Tu".

Thanathorn, seorang miliarder berusia 41 tahun, telah muncul sebagai lawan paling vokal dari pemerintah Prayuth sejak pemerintahan baru dibentuk usai pemilu pada Maret 2019. Oposisi menyebut pemilu telah dimanipulasi.

Pada Jumat (10/1), Thanathorn didakwa karena melanggar UU tentang pertemuan publik menyusul demo pada Desember. Future Forward, partai politik yang didirikan Thanathorn menghadapi pembubaran oleh pengadilan konstitusi pada akhir bulan ini.

"Run Against Dictatorship" memiliki aksi tandingan yang bertajuk "Walk to Cheer Uncle" yang berpusat di taman berbeda. Menurut panitia, sekitar 3.000 orang mendaftar untuk menunjukkan dukungan terhadap pemerintahan PM Prayuth.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid