Ribuan warga California mengungsi karena kebakaran hutan

Sekitar 10.000 petugas pemadam kebakaran memerangi puluhan titik api yang berkobar di hutan di California, Amerika Serikat (AS). Insiden tersebut telah menewaskan sedikitnya dua orang.

Lebih dari 100 rumah hancur dan 50.000 lainnya masih terancam karena berada di jalur api.

Kobaran api mendorong pihak berwenang mengeluarkan perintah evakuasi bagi ratusan ribu warga sekitar. Di pegunungan di sekitar Santa Cruz, 20.000 orang diperintahkan mengungsi pada Rabu (19/8) malam waktu setempat.

Otoritas California menyatakan, sejumlah orang masih dinyatakan hilang hingga Kamis (20/8).

"Ada orang-orang yang belum ditemukan, kami sedang mencoba menentukan di mana mereka berada," tutur Deputi Sheriff Santa Cruz County, Chris Clark.

Sebagian besar wilayah San Fransisco memiliki kualitas udara terburuk di dunia. Selain itu, suhu tinggi juga membuat pemadam kebakaran semakin sulit memadamkan api di sejumlah titik.

Namun, beberapa wilayah Golden State mulai mengalami suhu yang lebih dingin pada Kamis.

Citra satelit NASA menunjukkan, sebagian besar wilayah California, Nevada, dan Southern Idaho terutup asap tebal yang merambat ke arah timur. Akibat besarnya skala kebakaran, para pemadam kebakaran meminta bantuan dari otoritas negara bagian lain untuk mengendalikan api.

Bisnis yang kesulitan bertahan di tengah pandemi coronavirus baru (Covid-19) kini juga harus berurusan dengan asap dan abu akibat kebakaran. Itu mengakibatkan banyak restoran melarang para pengunjungnya makan di luar ruangan.

Seorang pemilik restoran di California, Randy Musterer, mengatakan, pihaknya membatalkan layanan makan malam di luar ruangan setelah layanan makan siang yang buruk pada Rabu.

"Udaranya sangat berasap," kata Musterer. "Sebagian besar orang memang tidak ingin makan di luar."

Sejauh ini ada lebih dari 5.700 kebakaran hutan yang dilaporkan di California pada 2020. (CBS)