sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rusia akan pasok 24 juta vaksin Covid-19 untuk Meksiko

Menurut pernyataan resmi Kremlin, Lopez Obrador dan Putin juga membahas pelatihan untuk spesialis medis Meksiko di Rusia.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 26 Jan 2021 12:22 WIB
Rusia akan pasok 24 juta vaksin Covid-19 untuk Meksiko

Rusia akan memasok Meksiko dengan 24 juta dosis vaksin Covid-19 miliknya yang bernama Sputnik V selama dua bulan ke depan.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador setelah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (25/1).

Janji Putin menandai peningkatan tajam dari target sebelumnya pada minggu lalu yang hanya sebesar 7,4 juta dosis hingga Maret, meskipun ada keraguan atas kapasitas produksi Rusia.

Diplomasi vaksin Rusia telah mengembangkan niat baik di Amerika Latin setelah perusahaan farmasi lain, termasuk Pfizer yang berbasis di AS, mengumumkan kekurangan dalam rencana distribusi.

Presiden Lopez Obrador tetap melakukan percakapan via telepon dengan Putin meskipun pada Minggu (24/1), mengumumkan bahwa dia sendiri terinfeksi Covid-19 dan sedang dirawat karena mengalami gejala ringan.

Pemimpin Meksiko tersebut menambahkan, dia telah mengundang kepala negara Rusia untuk mengunjungi Meksiko.

Menurut pernyataan resmi Kremlin, Lopez Obrador dan Putin juga membahas pelatihan untuk spesialis medis Meksiko di Rusia.

Meksiko telah memperingatkan tentang kurangnya dokter untuk mengakomodasi tingkat infeksi yang tinggi di negara itu selama pandemi, terutama spesialis medis. Negara tersebut, memiliki jumlah tenaga medis terendah dibandingkan dengan populasi di antara negara-negara dalam Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Sponsored

Selama tiga bulan pertama tahun ini, puluhan juta dosis vaksin diharapkan tiba di Meksiko dari Gamaleya Center, pengembang Sputnik V, serta CanSino Biologics dari China, AstraZeneca, dan Pfizer.

Namun, dengan pengumuman pada Senin, Sputnik V diperkirakan akan menjadi vaksin yang paling banyak digunakan di Meksiko, sebagian karena Pfizer mengurangi komitmen awalnya untuk Meksiko.

Regulator kesehatan Meksiko belum menyetujui Sputnik V untuk penggunaan darurat, meskipun menjanjikan proses yang cepat setelah pejabat kesehatan senior menerima data klinis selama kunjungan ke Argentina.

Argentina telah memelopori kedatangan Sputnik V di Amerika Latin, mengadopsi vaksin itu lebih awal dan memberikan ratusan ribu dosis sejak akhir 2020.

Hambatan vaksin global telah diperburuk oleh banyak negara kaya yang menolak berpartisipasi dalam COVAX, program vaksin global yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Badan global tersebut berupaya untuk memberikan setidaknya dua miliar dosis vaksin Covid-19 di seluruh dunia pada tahun ini, dengan setidaknya 1,3 miliar untuk negara-negara miskin. (Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid