sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rusia akui wilayah separatis di Ukraina, Eropa khawatir terjadi perang

Kekhawatiran ini dipicu pengalaman 2014 silam, saat Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 23 Feb 2022 07:53 WIB
Rusia akui wilayah separatis di Ukraina, Eropa khawatir terjadi perang

Negara-negara di Eropa, termasuk Inggris, mengkhawatirkan keputusan Rusia mengakui secara resmi dua wilayah Ukraina, yakni Donetsk dan Luhansk, dikuasai separatis menjadi pertanda invasi secara penuh akan segera dilakukan.

Juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebutkan, pengiriman pasukan Rusia ke dua wilayah itu berpeluang dilanjutkan dengan invasi skala penuh. Pangkalnya, pernah terjadi saat pencaplokan Semenanjung Krimea oleh Rusia dari Ukraina pada 2014.

"Kami percaya bahwa tindakan Rusia dalam semalam bisa menjadi pendahulu invasi skala penuh, tetapi jelas kami ingin terus mengejar jalan diplomatik yang ada dan kami akan berbicara dengan para pemimpin dunia lainnya," katanya, melansir Reuters pada Selasa (22/2).

Johnson sebelumnya mengatakan, akan mengumumkan soal "rentetan pertama sanksi terhadap Rusia" pada Selasa. "Kami siap untuk melangkah lebih jauh jika Rusia memilih untuk melanjutkan dengan agresi lebih lanjut."

Sebelumnya, Rusia dituduh mengingkari janjinya untuk menarik ratusan ribu militernya dari perbatasan Ukraina. Namun, berdasarkan temuan pejabat Amerika Serikat (AS) dan Ukraina pada Rabu (16/2) menyebutkan, tidak ada bukti Rusia telah menarik pasukan. 
Sebaliknya, kekhawatiran pasukan Rusia akan menyerang Ukraina justru meningkat.

Mengutip VOA pada Kamis (17/2), Rusia mengumumkan akan mengakhiri latihan militer, termasuk di Semenanjung Krimea, di wilayah-wilayah yang diduduki Moskow. Sebuah video berisi pengumuman unit-unit militer Rusia kembali ke pangkalan juga telah disebarkan.

Kendati demikian, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyatakan, apa yang disaksikannya dengan tindakan Rusia sangat berbeda.

“Sayangnya, ada perbedaan antara apa yang dikatakan dan dilakukan Rusia dan apa yang kita lihat bukanlah penarikan yang berarti. Sebaliknya, kita terus menyaksikan kekuatan, terutama kekuatan di garda depan dari setiap agresi baru terhadap Ukraina, tetap di perbatasan, berkumpul di perbatasan," bebernya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid