sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rusia ancam perlombaan senjata jika AS mundur dari INF

Traktat INF yang mengikat Amerika Serikat dan Rusia melarang seluruh rudal nuklir dan non-nuklir dengan jangkauan pendek dan menengah.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 06 Des 2018 14:05 WIB
Rusia ancam perlombaan senjata jika AS mundur dari INF

Presiden Vladimir Putin memperingatkan bahwa Rusia akan mengembangkan rudal yang dilarang berdasarkan perjanjian Perang Dingin jika Amerika Serikat keluar dari pakta tersebut.

Pernyataan Putin tersebut muncul menyusul tuduhan NATO pada Selasa (4/12) bahwa Rusia telah melanggar Intermediate-range Nuclear Forces (INF) Treaty.  

"Sekutu menyimpulkan bahwa Rusia mengembangkan dan menerjunkan sistem rudal 9M729 yang melanggar Traktat INF dan menimbulkan risiko signifikan terhadap keamanan Euro-Atlantik," ungkap NATO.

NATO lebih lanjut menyatakan bahwa negara-negara anggotanya sangat mendukung klaim AS bahwa Rusia telah melanggar pakta tersebut, dan menyerukan Moskow untuk kembali ke kepatuhan penuh dan dapat diverifikasi.

Berbicara setelah NATO mengeluarkan pernyataan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menegaskan bahwa Rusia memiliki 60 hari untuk kembali mematuhi perjanjian.

"Selama 60 hari ini kami masih tidak akan melakukan uji coba atau memproduksi sistem apa pun, dan kita akan lihat apa yang terjadi selama periode 60 hari ini," kata Pompeo.

Putin menilai bahwa tuduhan NATO adalah dalih bagi Negeri Paman Sam untuk meninggalkan pakta tersebut.

Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, orang nomor satu di Negeri Beruang Merah itu menuturkan bahwa banyak negara lain yang telah mengembangkan senjata yang dilarang di bawah traktat INF.

Sponsored

"Sekarang mitra kami, AS, percaya bahwa situasinya telah berubah drastis sehingga mereka juga harus memiliki senjata semacam itu," ungkap Putin. "Apa tanggapan kami? Sederhana saja, kami pun akan melakukan hal yang sama."

Donald Trump sebelumnya sempat mengatakan AS akan meninggalkan traktat tersebut karena dipicu oleh tindakan Rusia.

Merespons isu ini, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Federica Mogherini mendesak Rusia dan AS untuk menyelamatkan INF. Dia mengungkapkan bahwa INF telah menjamin perdamaian dan keamanan di wilayah Eropa selama 30 tahun mendatang.

Rusia sendiri telah berulang kali dihadapkan pada tuduhan melanggar Traktat INF.

Pada tahun 2014, Presiden Barack Obama juga menuduh Rusia melanggar perjanjian INF setelah Moskow diduga melakukan uji coba rudal jelajah darat.

Obama dikabarkan memutuskan untuk tidak mundur dari INF atas tekanan dari para pemimpin Eropa, yang menilai jika AS hengkang maka perlombaan senjata akan kembali terjadi.

Terakhir kali AS menarik diri dari perjanjian senjata besar adalah pada 2002, ketika Presiden George W. Bush membawa AS keluar dari Traktat Anti-Rudal Balistik (Anti-Ballistic Missile Treaty). 

Bush sempat membuat Kremlin waswas saat mendirikan perisai rudal di Eropa. Namun, kemudian pada tahun 2009 pemerintahan Barack Obama membatalkannya. Pada tahun 2016 itu digantikan dengan sistem pertahanan yang telah dimodifikasi.

Ditandatangani oleh Presiden Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev pada tahun 1987 di Washington, traktat INF melarang seluruh rudal nuklir dan non-nuklir dengan jangkauan pendek dan menengah, kecuali misil yang diluncurkan ke laut. 

INF mengizinkan kedua negara untuk memeriksa instalasi pihak lain. Pada 1991, nyaris 2.700 rudal yang dihancurkan terkait dengan traktat ini. 

Sumber : BBC

Berita Lainnya
×
tekid