sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Salome Zurabishvili, jadi presiden wanita pertama Georgia

Salome Zurabishvili (66) didukung oleh partai berkuasa Georgian Dream. Dia merupakan mantan Menlu Georgia periode 2004-2005.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 29 Nov 2018 16:34 WIB
Salome Zurabishvili, jadi presiden wanita pertama Georgia

Kandidat yang didukung partai berkuasa Georgia, yang menyokong penyeimbangan hubungan dengan Rusia dan Barat, memenangkan pilpres. Demikian hasil yang dipublikasikan di situs badan pemilihan pada Kamis (29/11) waktu setempat.

Salome Zurabishvili (66), politikus kelahiran Prancis tersebut meraih 59,6% suara dalam pemilu yang diadakan pada Rabu (28/11). Sementara itu, kandidat dari kubu oposisi Grigol Vashadze mendapat 40,4% suara. 

Sebelumnya, dua exit polls juga menunjukkan Zurabishvili, yang menjabat sebagai menteri luar negeri Georgia pada 2004-2005, unggul dengan jelas.

Putaran kedua pilpres berada di bawah pengawasan ketat oleh kubu oposisi dan pengamat internasional atas kekhawatiran bahwa partai berkuasa, Georgian Dream, menggunakan kontrol atas mesin negara untuk membantu kemenangan Zurabishvili.

Pihak oposisi mengklaim terjadi serangan terhadap aktivis selama masa kampanye dan ketidakberesan selama pemungutan suara, termasuk upaya untuk menekan pemilih dan memanipulasi daftar pemilih. 

Partai yang berkuasa telah membantah berusaha memengaruhi hasil suara secara tidak adil.

Pengamat internasional mengatakan, putaran pertama pemungutan suara bulan lalu berlangsung kompetitif, namun tidak adil dengan banyaknya sejumlah sumber daya negara disalahgunakan, biasnya media swasta, dan sejumlah kandidat palsu yang ambil bagian.

Jika Vashadze, yang merupakan menteri luar negeri periode 2008-2012, berhasil memenangkan pilpres, maka dengan kekuasaan presiden yang terbatas dia diperkirakan akan mengirim pesan vokal atas integrasi dengan NATO. Itu merupakan isu sensitif dalam kaitannya dengan hubungan Georgia-Rusia, dua pihak yang pernah bertemu di medan tempur.

Sponsored

Sementara itu, Zurabishvili dilaporkan mengambil pilihan yang lebih pragmatis dengan tekad untuk bergerak lebih dekat ke Barat, namun berkeinginan menghindari pertentangan dengan Kremlin.

Perubahan konstitusi di Georgia telah mengurangi otoritas presiden dan menempatkan sebagian besar kekuasaan di tangan perdana menteri, yang merupakan seorang loyalis Georgian Dream.

Pilpres kali ini adalah yang terakhir di mana presiden dipilih melalui suara populer. Per tahun 2024, presiden akan dipilih oleh electoral college yang terdiri dari 300 legislator dan pejabat daerah.

Ada pun Zurabishvili memenangkan 38,6% dalam putaran pertama pilpres yang berlangsung pada 28 Oktober. Angka tersebut hanya satu poin di atas Vashadze.

Georgian Dream sendiri didirikan oleh miliarder Bidzina Ivanishvili, orang terkaya di negara itu. Kritikus menilai bahwa dialah yang memerintah Georgia dari balik layar.

Sumber : Al Jazeera

Berita Lainnya
×
tekid