Satu orang tewas dalam baku tembak di bandara Kabul

Baku tembak antara pria bersenjata tak dikenal dan pasukan keamanan Amerika Serikat, Jerman, dan Afghanistan di bandara Kabul telah menyebabkan satu personel asal Afghanistan tewas dan tiga lainnya terluka.

Peristiwa tersebut terjadi tepat setelah pukul 07.00 waktu Kabul di gerbang utara lapangan terbang. Baku tembak dimulai ketika mantan pasukan keamanan Afghanistan yang bertindak sebagai penjaga saling tembak, yang mengarah ke baku tembak yang melibatkan pasukan Jerman dan AS.

Detail kecil dari insiden itu diungkapkan dalam twit dari akun resmi Komando Operasi Pasukan Gabungan Jerman, Bundeswehr.

"Pagi ini pukul 04:13 (waktu musim panas Eropa Tengah), baku tembak terjadi antara pasukan keamanan Afghanistan dan penyerang tak dikenal di Gerbang Utara bandara Kabul. Satu anggota pasukan keamanan Afghanistan tewas dan tiga lainnya terluka," jelas twit tersebut. 

Bundeswehr menambahkan bahwa pasukan keamanan Afghanistan adalah anggota tentara Afghanistan. 

"Mereka terlibat dalam upaya mengamankan bandara di Kabul sebagai bagian dari operasi multinasional," lanjutnya.

Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan bahwa pasukan dan warga negara Inggris tidak terlibat dalam insiden tersebut, yang terjadi di area bandara di mana mereka tidak berada.

Bandara telah menjadi tempat kekacauan sejak Taliban merebut ibu kota Afghanistan pada 15 Agustus. Setelahnya, pasukan AS dan internasional mencoba untuk mengevakuasi warga dan warga Afghanistan yang rentan.

Pada Minggu (22/8), pejuang Taliban memukul mundur kerumunan di bandara sehari setelah tujuh warga Afghanistan tewas dalam bentrokan di gerbang.

Pasukan asing di Afghanistan belum berusaha untuk memperpanjang batas waktu 31 Agustus untuk meninggalkan negara itu.

Baku tembak terjadi beberapa jam setelah Joe Biden bersumpah untuk memperluas zona aman di sekitar bandara agar orang-orang dapat mengakses kompleks itu dengan aman dan efektif. 

"Prioritas pertama kami di Kabul adalah mengeluarkan warga AS dari negara itu secepat dan seaman mungkin," kata Biden dalam pidatonya di Gedung Putih.

Pasukan asing sedang bekerja menuju batas waktu akhir Agustus yang disepakati dengan Taliban untuk meninggalkan negara itu. Sejauh ini, mereka belum berusaha untuk memperpanjangnya tenggat tersebut.

Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan lebih dari seminggu yang lalu ketika AS dan sekutunya menarik pasukannya setelah perang 20 tahun yang bertujuan untuk menggulingkan Taliban setelah serangan 9/11. 

Sumber : The Guardian