sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Save The Children konfirmasi 2 stafnya di antara 35 korban tewas serangan militer Myanmar

Save The Children mengatakan dua anggota staf yang tewas adalah dua ayah yang baru saja bekerja pada bidang pendidikan untuk anak-anak.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 29 Des 2021 11:34 WIB
Save The Children konfirmasi 2 stafnya di antara 35 korban tewas serangan militer Myanmar

Badan Amal Internasional Save The Children mengkonfirmasi dua anggota stafnya tewas dalam serangan yang dilakukan aparat militer di Myanmar. Dua staf itu ada di antara lebih dari 35 mayat, termasuk wanita dan anak-anak, yang ditemukan di negara bagian Kayah Timur. Kendati demikian, militer Myanmar membantah tuduhan yang mengatakan bahwa mereka menurunkan staf lembaga amal itu secara paksa dari mobil sebelum aksi pembunuhan terjadi.

Seperti dikutip BBC, Rabu (29/12), Save The Children mengatakan dua anggota staf yang tewas adalah dua ayah yang baru saja bekerja pada bidang pendidikan untuk anak-anak. Keduanya melakukan perjalanan pulang untuk liburan setelah menuntaskan misi kemanusiaan.

Setelah serangan yang dilaporkan tersebut, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan militer harus bertanggung jawab. Dia juga menyerukan larangan penjualan senjata ke militer Myanmar. Sementara itu, ratusan orang, termasuk anak-anak tewas. Foto-foto yang menunjukkan serangan di kota Hpruso telah muncul di media sosial. Foto-foto itu juga menggambarkan sisa-sisa kendaraan yang hangus.

Protes massa telah terjadi di seluruh Myanmar sejak militer merebut kekuasaan pada bulan Februari. Pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan anggota partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) termasuk di antara mereka yang ditahan. Pasukan Pertahanan Nasional, Karenni, salah satu milisi terbesar yang menentang junta, mengatakan korban tewas bukan anggota milisi tetapi warga sipil yang mencari perlindungan dari konflik.

Sponsored

"Kami sangat terkejut melihat bahwa semua mayat memiliki ukuran yang berbeda, termasuk anak-anak, wanita dan orang tua," kata seorang komandan dari kelompok itu kepada kantor berita Reuters.

Seorang juru bicara militer Myanmar mengatakan pertempuran telah pecah di Hpruso pada hari Jumat setelah pasukannya berusaha menghentikan tujuh mobil yang mengemudi dengan cara yang mencurigakan. Serangan pasukan militer telah menewaskan sejumlah orang dalam bentrokan berikutnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid