sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sejak MCO, 72.996 WNI pulang dari Malaysia

Malaysia menerapkan MCO demi mengekang penyebaran coronavirus jenis baru.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 11 Mei 2020 17:54 WIB
Sejak MCO, 72.996 WNI pulang dari Malaysia

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa per Minggu (10/5), terdapat 72.996 WNI di Malaysia yang telah kembali ke Indonesia, sejak negara itu memberlakukan Perintah Kawalan Pergerakan (Movement Order Control/MCO) pada 18 Maret.

Penerapan MCO dilakukan demi mengekang penyebaran coronavirus jenis baru.

"Sebesar 65% atau 47.674 dari mereka kembali melalui jalur laut, 20% atau 14.681 orang melalui jalur darat, dan 15% atau 10.611 orang melalui jalur udara," jelas Menlu Retno dalam pengarahan media secara virtual pada Senin (11/5).

Dia menambahkan, pemerintah Malaysia telah memperpanjang periode MCO hingga 9 Juni. Sebelumnya, MCO ditetapkan akan berakhir pada tenggat 12 Mei.

Lebih lanjut, Menlu Retno menyampaikan bahwa per Minggu, total 14.244 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) telah pulang ke Tanah Air. Mereka bekerja di sejumlah kapal pesiar yang beroperasi di seluruh dunia.

Mereka dipulangkan ke Indonesia karena pandemik Covid-19 memaksa kapal-kapal pesiar menangguhkan aktivitasnya.

"Para ABK masuk melalui sejumlah entry point seperti Bandara Internasional Ngurah Rai, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Tanjung Priok," sebut Menlu Retno.

Adapun total 992 WNI yang dipulangkan dari Arab Saudi, 164 WNI dari Kuwait, 391 dari Aljazair, serta 75 dari Mesir.

Sponsored

"Masih akan terdapat penambahan, yakni sebanyak 333 WNI dari Mesir dan Oman," ujar Menlu Retno tanpa merinci tanggal ketibaan mereka di Tanah Air.

Selain itu, pada Senin, secara terpisah 196 WNI dari Bangladesh dan 567 ABK WNI yang bekerja di kapal pesiar akan tiba di Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa sebagian besar WNI pulang karena kehilangan pekerjaan akibat Covid-19, sudah menyelesaikan studi di luar negeri, atau masa tinggalnya habis dan tidak diperpanjang lagi.

Retno menuturkan bahwa Presiden RI Joko Widodo memberikan arahan agar protokol kesehatan dijalankan secara ketat dan disiplin di seluruh pintu masuk Indonesia, baik pintu masuk udara, darat, maupun laut.

"Arahan ini ditekankan untuk melindungi baik WNI yang kembali ke Tanah Air maupun keluarga dan masyarakat sekitar mereka," kata dia. "Pemerintah mengharapkan seluruh WNI yang baru tiba dari luar negeri untuk menjalankan protokol kesehatan tersebut."

Secara khusus, Menlu Retno menekankan bahwa pemerintah Indonesia terus mengupayakan kepulangan WNI anggota Tablighi Jamaat yang kini berada di India.

Menurut data Kementerian Luar Negeri per 6 Mei, 727 WNI anggota Tablighi Jamaat saat ini berada di India. Mereka menghadiri tablig akbar di negara itu pada pertengahan Maret.

Tablig akbar, yang digelar di Nizamuddin, New Delhi, telah dikaitkan dengan ribuan kasus infeksi Covid-19 di India.

Kepulangan sebagian dari WNI terkendala karena terjerat kasus hukum. Sebanyak 276 WNI diduga melanggar kebijakan karantina dan aturan imigrasi.

"Terkait kepulangan mereka, Indonesia akan bekerja sama dengan negara-negara lain, seperti Malaysia dan Bangladesh, yang warga negaranya juga merupakan peserta tablig akbar dan sekarang berada di India," jelas Menlu Retno.

Bantuan sembako dan keperluan medis

Untuk meringankan kesulitan para WNI di luar negeri akibat Covid-19, Retno menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah dan akan terus memberikan bantuan berupa sembako dan kebutuhan medis seperti masker, penyanitasi tangan, serta disinfektan.

Hingga 10 Mei, 375.162 paket bantuan sembako dan keperluan medis telah diberikan kepada WNI di luar negeri.

"Di Malaysia 334.369 paket bantuan telah didistribusikan, di Timur Tengah 19.083 paket, wilayah Eropa 3.350 paket, kawasan Asia dan Pasifik selain Malaysia sebesar 5.420 paket, kawasan Amerika 13.015 paket, dan Afrika 105 paket," sebut Menlu Retno.

Dia mengatakan bahwa semua bantuan disalurkan dengan menghormati peraturan yang berlaku di negara masing-masing.

Berita Lainnya
×
tekid