Sejumlah gangguan serius menghantui no-deal Brexit
Salah satunya termasuk kurangnya ketersediaan makanan segar dan naiknya harga.
Dokumen rahasia pemerintah Inggris yang bocor memperingatkan gangguan serius di seluruh negeri jika no-deal Brexit terjadi pada 31 Oktober. Surat kabar The Sunday Times adalah pihak yang pertama kali merilis dokumen rahasia tersebut.
Gangguan serius tersebut termasuk kurangnya ketersediaan makanan segar dan naiknya harga, protes terkait perbatasan Irlandia (backstop Irlandia), kurangnya ketersediaan bahan bakar dan 2000 pekerjaan hilang jika pemerintah menetapkan tarif impor bensin menjadi 0%, pasien harus menunggu lebih lama untuk mendapat obat-obatan, meningkatnya gangguan publik dan ketegangan di masyarakat akibat kekurangan makanan dan obat-obatan, hingga gangguan pengangkutan di pelabuhan yang dipicu oleh pemeriksaan pabean.
Kebocoran ini terjadi menjelang pertemuan Perdana Menteri Boris Johnson dengan para pemimpin Uni Eropa pekan ini.
Skenario suram tersebut sebenarnya telah lama digaungkan oleh sejumlah akademisi dan ekonom, namun berulang kali ditentang oleh para pendukung Brexit.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menekankan bahwa pihaknya siap untuk meninggalkan Uni Eropa, terlepas dari apakah dia mampu menegosiasikan kembali kesepakatan Brexit yang dicapai oleh pendahulunya dengan Brussels.
Michael Gove, Menteri Inggris yang bertanggung jawab atas persiapan no-deal Brexit, bersikeras bahwa dokumen dokumen-dokumen itu mewakili skenario terburuk.
We don’t normally comment on leaks - but a few facts - Yellowhammer is a worst case scenario - v significant steps have been taken in the last 3 weeks to accelerate Brexit planning - and Black Swan is not an HMG doc but a film about a ballet dancer... https://t.co/lRAgavfDze — Michael Gove (@michaelgove) 18 August 2019
Tetapi dokumen-dokumen, yang berjudul "planning assumptions", itu menyebutnya sebuah skenario dasar, bukan yang terburuk.
The Times, yang mengutip seorang sumber dari Cabinet Office mengatakan bahwa memo itu merupakan penilaian realistis tentang apa yang paling mungkin terjadi.
Oposisi, Partai Buruh, yang berusaha untuk menunda Brexit dan mendorong terbentuknya pemerintahan persatuan nasional menganggap dokumen yang bocor itu sebagai tanda lain bahwa no-deal harus dihindari.
"Menurut saya, apa yang telah kita lihat adalah penilaian keras kepala atas kenyataan, yang menjabarkan dengan sangat gamblang apa artinya no-deal Brexit bagi Inggris," ungkap anggota parlemen Nick Thomas kepada Sky News.
Di Jerman, Kanselir Angela Merkel mengatakan bahwa pihaknya siap menghadapi Brexit, bahkan tanpa kesepakatan sekalipun demi memperlancar transisi.
Merkel pada Minggu (18/8) mengatakan bahwa dia akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menemukan solusi. "Saya percaya bahwa akan lebih baik untuk pergi dengan kesepakatan dibanding tidak sama sekali."
Namun, dia menambahkan, "Seandainya pun itu (no-deal Brexit) terjadi, kita juga siap." (BBC dan Time)