sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Selandia Baru catat nol kasus baru infeksi Covid-19

Meski mendapat kabar gembira, para pejabat meminta warga tetap waspada dan jangan berpuas diri.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 04 Mei 2020 18:09 WIB
Selandia Baru catat nol kasus baru infeksi Covid-19

Selandia Baru pada Senin (4/5) mencatat nol kasus baru infeksi Covid-19, pertama kalinya sejak lockdown atau karantina wilayah skala nasional diberlakukan pada 25 Maret.

Meski mendapat kabar gembira, para pejabat meminta warga tetap waspada dan jangan berpuas diri.

"Angka terbaru mencerminkan upaya keras yang telah dilakukan seluruh pihak. Tetapi, saya meminta semua orang untuk tetap waspada," jelas Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield pada Senin.

Secara terpisah, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern juga memperingatkan publik untuk menaati aturan pembatasan sosial agar usaha mengekang penyebaran virus tidak sia-sia.

"Setiap pencapaian yang Anda lihat saat ini adalah hasil dari pembatasan sosial di bawah lockdown," kata dia.

Sejauh ini, Selandia Baru melaporkan 1.487 kasus positif Covid-19, termasuk 20 kematian dan 1.276 pasien yang telah dinyatakan pulih.

Tidak ada kematian baru yang dilaporkan pada Senin.

Selandia Baru menuai pujian internasional, termasuk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terkait dengan sikap pemerintahnya yang dengan tanggap memberlakukan lockdown ketika transmisi coronavirus jenis baru di negara itu mulai meningkat.

Sponsored

Langkah-langkah pembatasan sosial telah dilonggarkan sejak 27 April sebagai upaya menjalankan kembali aktivitas ekonomi. Relaksasi pembatasan memungkinkan sedikit lebih banyak kebebasan bergerak dan sejumlah bisnis diizinkan beroperasi kembali.

Polisi menyatakan telah menindak lebih dari 500 orang yang melanggar pembatasan sosial selama seminggu terakhir. Hampir 150 dari mereka menghadapi hukuman sementara sisanya lolos dengan peringatan.

Pada Senin (11/5), kabinet PM Ardern dijadwalkan membuat keputusan tentang apakah pembatasan sosial dapat dilonggarkan lebih lanjut. (The Guardian dan Al Jazeera)

Berita Lainnya
×
tekid