sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Serangan udara Israel di Gaza membunuh pekerja bantuan asing

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese membenarkan kematian pekerja bantuan Australia Lalzawmi “Zomi” Frankcom.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Selasa, 02 Apr 2024 13:21 WIB
Serangan udara Israel di Gaza membunuh pekerja bantuan asing

Serangan Israel di Gaza tidak pernah pandang bulu. Kali ini setidaknya lima staf organisasi non-pemerintah World Central Kitchen (WCK), termasuk warga asing, tewas dalam serangan udara mereka. 

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas pada Senin malam mengatakan mereka yang tewas dalam insiden di Deir Al-Balah, Gaza tengah, termasuk warga Polandia, Australia dan Inggris, serta seorang warga Palestina.

“Kami mengetahui laporan bahwa anggota tim World Central Kitchen terbunuh dalam serangan IDF saat bekerja untuk mendukung upaya pengiriman makanan kemanusiaan kami di Gaza,” tulis WCK di X. 

“Ini adalah sebuah tragedi. Pekerja bantuan kemanusiaan dan warga sipil jangan pernah menjadi sasaran. Jangan pernah," tambah pernyataan itu.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok Islam Hamas mengatakan serangan itu bertujuan untuk “meneror” pekerja lembaga kemanusiaan internasional dan menghalangi mereka menjalankan misi mereka.

Mengomentari laporan tersebut, militer Israel mengatakan pihaknya sedang melakukan tinjauan menyeluruh di tingkat tertinggi untuk memahami keadaan yang disebutnya sebagai insiden tragis.

“IDF melakukan upaya ekstensif untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman, dan telah bekerja sama dengan WCK dalam upaya penting mereka untuk menyediakan makanan dan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza,” kata pernyataan militer tersebut.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese membenarkan kematian pekerja bantuan Australia Lalzawmi “Zomi” Frankcom dan mengatakan pemerintahnya telah menghubungi Israel untuk menuntut mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban.

Sponsored

“Ini adalah tragedi kemanusiaan yang seharusnya tidak pernah terjadi, hal ini sama sekali tidak dapat diterima dan Australia akan mengupayakan pertanggungjawaban penuh dan tepat,” katanya pada konferensi pers, Selasa.

Albanese mengatakan warga sipil yang tidak bersalah dan mereka yang melakukan pekerjaan kemanusiaan perlu dilindungi dan menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata yang berkelanjutan di Gaza serta lebih banyak bantuan untuk membantu mereka yang menderita “kekurangan yang sangat besar.”

Video yang diperoleh Reuters menunjukkan paramedis memindahkan jenazah ke rumah sakit dan memperlihatkan paspor tiga orang yang tewas.

Duka mendalam
WCK memberikan bantuan makanan dan menyiapkan makanan bagi orang-orang yang membutuhkan. Dikatakan bulan lalu pihaknya telah menyajikan lebih dari 42 juta makanan di Gaza selama 175 hari.

Chef Jose Andres memulai WCK pada tahun 2010 dengan mengirimkan juru masak dan makanan ke Haiti setelah gempa bumi. Organisasi ini telah mengirimkan makanan untuk masyarakat yang terkena bencana alam, pengungsi di perbatasan AS, pekerja layanan kesehatan selama pandemi COVID, dan orang-orang yang mengalami konflik di Ukraina dan Gaza.

Andres mengatakan di X bahwa dia patah hati dan berduka atas keluarga dan teman-teman mereka yang tewas dalam serangan udara tersebut.

“Pemerintah Israel perlu menghentikan pembunuhan tanpa pandang bulu ini. Negara ini perlu berhenti membatasi bantuan kemanusiaan, berhenti membunuh warga sipil dan pekerja bantuan, serta berhenti menggunakan makanan sebagai senjata. Tidak ada lagi nyawa tak berdosa yang hilang. Perdamaian dimulai dari rasa kemanusiaan kita bersama. Ini harus dimulai sekarang,” katanya.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel terhadap sebuah rumah menewaskan enam orang di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung.(arabnews)

Berita Lainnya
×
tekid