sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Singapura catat kasus Covid-19 terbanyak di Asia Tenggara

Singapura telah mengonfirmasih lebih dari 8.000 kasus positif Covid-19.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 21 Apr 2020 16:52 WIB
Singapura catat kasus Covid-19 terbanyak di Asia Tenggara

Singapura melaporkan 1.426 kasus baru infeksi Covid-19 pada Senin (20/4), sebagian besar pasien merupakan pekerja migran. Dengan demikian, total infeksi yang dikonfirmasi menjadi 8.014.

Dari jumlah tersebut, 11 meninggal dan 801 lainnya telah dinyatakan sembuh.

Singapura kini memiliki jumlah kasus terbanyak di Asia Tenggara, peningkatan besar-besaran dari hanya 200 kasus positif pada 15 Maret. Sekitar 3.000 kasus telah dilaporkan otoritas Singapura hanya dalam tiga hari terakhir.

Pekerja migran berupah rendah, bagian vital dari tenaga kerja Singapura, menyumbang sedikitnya 60% dari total kasus positif coronavirus jenis baru di negara tersebut.

Lebih dari 200.000 pekerja dari Bangladesh, India, dan negara-negara miskin lainnya di Asia tinggal di asrama yang padat.

Para pekerja disebut tidak dapat mempraktikkan social distancing di asrama, yang menampung hingga 20 pria per kamar dengan dapur dan toilet bersama.

Lebih dari setengah dari 43 asrama pekerja migran dilaporkan menjadi klaster aktif Covid-19. Sedikitnya 18 asrama telah dialihkan sebagai fasilitas karantina para pekerja. Beberapa ribu pekerja lainnya dipindahkan ke lokasi lain untuk mengurangi kepadatan.

Pemerintah memperkirakan kasus akan meningkat seiring uji Covid-19 dilakukan di asrama-asrama pekerja migran. Pihak berwenang berharap bahwa lockdown atau karantina wilayah yang ditetapkan hingga 4 Mei akan membantu mengekang penyebaran virus.

Sponsored

Menteri Pembangunan Sosial Lawrence Wong pada Minggu (19/4) mengatakan bahwa mayoritas pekerja asing yang terjangkit coronavirus jenis baru bekerja di bidang konstruksi. Dia menjelaskan, penularan antarpekerja di asrama yang berbeda kemungkinan terjadi saat mereka berkumpul di tempat kerja atau saat bersosialisasi pada hari libur.

Wong menyebutkan, pemerintah telah meminta pekerja konstruksi yang tinggal di luar asrama untuk melakukan karantina mandiri hingga 4 Mei.

Para advokat tenaga kerja memperingatkan bahwa tes Covid-19 yang hanya menguji kurang dari 3.000 pekerja per hari tidak dapat mengatasi laju penularan virus.

Pada akhir pekan, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyebut, akan membutuhkan waktu untuk memutus rantai penularan di asrama pekerja migran.

Dia menjelaskan, sebagian besar kasus infeksi di kalangan pekerja migran hanya menunjukkan gejala ringan karena mayoritas yang terinfeksi adalah pria berusia muda. (The Guardian)

Berita Lainnya
×
tekid