sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dukung protes prodemokrasi, siswa Hong Kong bikin rantai manusia

Stasiun-stasiun metro yang ditutup pada Minggu dilaporkan telah dibuka kembali meski suasana di Hong Kong disebut tetap tegang.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 09 Sep 2019 11:32 WIB
Dukung protes prodemokrasi, siswa Hong Kong bikin rantai manusia

Ratusan siswa sekolah menengah, banyak di antara mereka yang mengenakan seragam dan masker, membentuk rantai manusia di distrik-distrik seluruh Hong Kong pada Senin (9/9) untuk mendukung protes antipemerintah. Aksi ini terjadi setelah demonstrasi yang diwarnai bentrokan pada akhir pekan.

Stasiun-stasiun metro yang ditutup pada Minggu dilaporkan telah dibuka kembali meski suasana di pusat keuangan Asia itu disebut tetap tegang.

Pemerintah Hong Kong memperingatkan anggota parlemen asing untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Hong Kong setelah ribuan pemrotes beraksi di Konsulat Amerika Serikat meminta Donald Trump membebaskan kota itu.

Media pemerintah China pada Senin menekankan bahwa Hong Kong adalah bagian tidak terpisahkan dari Tiongkok dan segala bentuk pemisahan diri akan dihancurkan.

Surat kabar China Daily melaporkan bahwa unjuk rasa pada Minggu adalah bukti bahwa pasukan asing berada di belakang aksi protes. Mereka memperingatkan bahwa para demonstran harus berhenti menguji kesabaran pemerintah pusat.

"Hong Kong adalah bagian tidak terpisahkan dari China dan garis itu tidak seharusnya ditantang oleh siapapun, tidak oleh para demonstran, tidak oleh pasukan asing yang memainkan permainan kotor," sebut China Daily dalam editorialnya.

Tiga bulan protes atas RUU ekstradisi yang kini sudah dicabut telah berevolusi menjadi aksi antipemerintah. Tuntutan lain para demonstran mencakup penyelidikan independen terhadap polisi dalam menangani protes, penghapusan kata "kerusuhan" untuk menggambarkan unjuk rasa, pembebasan seluruh pendemo yang ditangkap dan hak bagi warga Hong Kong untuk memilih pemimpin sendiri.

Joshua Wong, salah satu pemimpin gerakan "Payung" lima tahun lalu, dijadwalkan muncul di pengadilan pada Senin atas dakwaan melanggar syarat jaminan setelah penangkapannya pada Agustus ketika dia dituduh menghasut dan berpartisipasi dalam pertemuan ilegal.

Sponsored

Hong Kong dikembalikan ke China oleh Inggris pada 1997 di bawah formula "Satu Negara, Dua Sistem" yang menjamin kebebasan yang tidak dinikmati di China daratan. Banyak warga Hong Kong cemas bahwa Tiongkok mengikis otonomi tersebut.

China membantah tuduhan mencampuri urusan Hong Kong dan menekankan bahwa Hong Kong merupakan isu internalnya. Beijing menuduh Amerika Serikat dan Inggris mendalangi kerusuhan, dan memperingatkan kerusakan ekonomi atas kota itu.

Sementara itu, seorang pejabat senior AS, yang berbicara secara anonim mengatakan, "AS terus memantau Hong Kong. Kebebasan berekspresi dan berkumpul adalah nilai-nilai inti yang kami bagi dengan warga Hong Kong dan kebebasan itu harus dilindungi dengan penuh semangat. Seperti yang disampaikan presiden, 'mereka menginginkan demokrasi dan saya rasa kebanyakan orang menginginkannya',".

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid