sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Skandal perdagangan bayi, semua panti Bunda Teresa diperiksa

India memiliki lebih dari 230.000 anak di tempat penampungan resmi dan tidak resmi. Perkiraan jumlah anak yatim mencapai 30 juta.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 17 Jul 2018 21:01 WIB
Skandal perdagangan bayi, semua panti Bunda Teresa diperiksa

India telah memerintahkan pemeriksaan segera terhadap seluruh panti asuhan anak yang dikelola oleh Missionaries of Charity (Misionaris Cinta Kasih), yang didirikan oleh Bunda Teresa, setelah staf di salah satu tempat penampungan itu dituduh menjual bayi untuk diadopsi. 

Seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (17/7), inspeksi ini diumumkan oleh Kementerian Pembangunan untuk Perempuan dan Anak India setelah panti Misionaris Cinta Kasih di negara bagian Jharkhand ditutup bulan ini, menyusul penangkapan seorang biarawati dan pekerja sosial di sana.

Suster Konsalia Balsa dan pekerja sosial Anima Indwar dituding menjual tiga bayi dari panti yayasan, yang menyediakan tempat berlindung bagi wanita hamil yang belum menikah.

Keduanya disebut-sebut berusaha menjual bayi keempat, seorang anak laki-laki berusia dua bulan yang lahir pada bulan Maret, senilai 1.325 pound sterling. Sepasang suami istri dari negara bagian Uttar Pradesh yang tertarik dengan tawaran tersebut diberitahu bahwa adopsi tersebut sah dan uang itu digunakan untuk biaya rumah sakit. 

"Mengetahui kasus-kasus adopsi ilegal yang baru-baru ini dilakukan oleh Misionaris Cinta Kasih di Jharkhand, (Menteri Pembangunan untuk Perempuan dan Anak India) Maneka Gandhi telah menginstruksikan negara-negara (bagian) untuk memeriksa segera rumah perawatan anak yang dikelola oleh Misionaris Cinta Kasih di seluruh negeri," sebut pihak kementerian dalam keterangannya.

Missionaries of Charity, yang didirikan pada tahun 1950, menolak untuk mengomentari inspeksi tersebut. Namun, mereka mengatakan terguncang atas klaim perdagangan bayi.

"Kami benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi di panti kami di Ranchi," kata pernyataan pihak Missionaries of Charity. "Seharusnya itu tidak pernah terjadi. Itu bertentangan dengan keyakinan moral kami. Kami berhati-hati menyikapi masalah ini."

Polisi mengatakan Balsa telah mengakui perannya dalam kasus perdagangan manusia. Namun uskup Ranchi, ibu kota negara bagian Jharkhand, mengatakan bahwa pengakuan itu diekstraksi di bawah tekanan. Dia menuduh polisi "memperlakukan seluruh organisasi Bunda Teresa sebagai geng kriminal."

Sponsored

Para pemimpin politik di negara bagian Bengal Barat, di mana ordo tersebut didirikan, juga mengklaim bahwa kasus ini adalah bagian dari agenda anti-Kristen yang didorong oleh partai Bharatiya Janata yang berkuasa, yang memiliki ideologi nasionalis Hindu.

Missionaries of Charity berhenti memfasilitasi adopsi di India pada tahun 2015 setelah reformasi pemerintah yang menghilangkan hambatan bagi orang yang bercerai atau terpisah untuk mengadopsi anak-anak.

India memiliki lebih dari 230.000 anak di tempat penampungan resmi dan tidak resmi, menurut Komisi Nasional untuk Perlindungan Hak Anak, tetapi perkiraan jumlah anak yatim di negara itu mencapai 30 juta.

Meskipun terdapat daftar tunggu sekitar 15.000 orang tua, hanya 2.671 adopsi yang terjadi antara awal tahun 2016 dan Maret tahun ini. Itu dikarenakan prosesnya sangat lambat, membutuhkan izin dari pengadilan yang dapat memakan waktu hingga empat tahun. Hasilnya, pasar gelap perdagangan bayi tumbuh subur.

Para pejabat mengakui mereka tidak tahu ukuran pasar. Pada Februari tahun lalu, polisi di Bengal Barat menangkap kepala pusat adopsi yang mereka tuduh menjual setidaknya 17 anak ke pasangan di Eropa, AS dan Asia.

Berita Lainnya
×
tekid