sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Soal Khashoggi, Donald Trump setia bela Arab Saudi

Trump mengklaim pembelaannya terhadap Arab Saudi didasari oleh kepentingan AS dan ekonomi dunia.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 21 Nov 2018 10:20 WIB
Soal Khashoggi, Donald Trump setia bela Arab Saudi

Donald Trump akhirnya menyatakan sikapnya atas dugaan keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. 

Pada Selasa (20/11), Trump bersumpah akan tetap menjadi mitra setia Arab Saudi. Sang presiden juga menekankan tidak akan membatalkan kontrak militer dengan Riyadh.

Menurut Trump, pembatalan kontrak adalah sebuah langkah bodoh yang hanya akan menguntungkan Rusia dan China. Dua negara itu adalah pesaing Negeri Paman Sam di pasar senjata.

Dalam penjelasannya, Trump mengakui selain keuntungan dari penjualan senjata, harga minyak dunia juga memengaruhi kebijakannya terhadap Arab Saudi.

"Bagi saya, ini semua sangat sederhana. America first," ungkap Trump. "Saya tidak akan menghancurkan ekonomi dunia dan saya tidak akan menghancurkan ekonomi negara kita dengan bersikap bodoh pada Arab Saudi."

Trump membuat pengumuman tersebut di Gedung Putih sebelum dirinya bertolak ke Florida. Dia menyinggung soal kemungkinan bahwa MBS terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. 

"Mungkin dia memang terlibat, mungkin juga tidak," tutur Trump seraya berargumen bahwa CIA belum membuat kesimpulan yang tetap atas kasus tewasnya Khashoggi di Kedutaan Besar Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.

Khashoggi sendiri tinggal di AS dan menjadi kolumnis Washington Post. Dia mendatangi Konsulat Arab Saudi untuk mengambil dokumen terkait pernikahannya dengan seorang warga negara Turki. 

Sponsored

Trump menyatakan bahwa badan intelijen tersebut mempelajari bukti seputar pembunuhan Khashoggi dan siapa yang mendalanginya.

Sikap Trump tersebut menentang tekanan kuat dari anggota parlemen Amerika Serikat yang menuntutnya untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap Arab Saudi.

Pernyataan Trump dinilai juga bertentangan dengan CIA, yang meyakini bahwa pembunuhan Khashoggi diperintahkan langsung oleh MBS, penguasa de facto Arab Saudi.

Sejumlah anggota parlemen asal Partai Demokrat berpendapat bahwa Trump telah merendahkan lembaga intelijen AS dan gagal berkonfrontasi dengan Arab Saudi atas kasus kekejaman HAM.

"HAM lebih dari sekadar frasa ... dan itu berarti bersuara dan mengutuk pembunuhan brutal oleh pemerintah asing. Setiap orang yang memainkan peran dalam pembunuhan ini harus bertanggung jawab," tegas Senator Dianne Feinstein.

Desakan agar Trump mengakhiri dukungan terhadap rezim Arab Saudi tidak hanya datang dari kubu Demokrat, namun juga politikus Republikan. Pada Selasa kemarin, Trump mengungkapkan bahwa Raja Salman dan MBS dengan keras menyangkal mengetahui perencanaan atau pelaksanaan pembunuhan Khashoggi.

Setelah memberikan banyak penjelasan yang kontradiktif atas kasus Khashoggi, Riyadh pekan lalu mengatakan, jurnalis yang juga kritikus rezim Arab Saudi itu tewas dibunuh dan jasadnya dimutilasi setelah negosiasi untuk membujuk dia kembali ke Arab Saudi gagal. Riyadh bersikeras menolak tuduhan bahwa MBS adalah otak di balik aksi tersebut. 

Dari sisi Turki, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu pada Selasa kemarin mengatakan bahwa pihaknya tidak puas dengan kerja sama yang ditawarkan Arab Saudi. Cavusoglu menyebut kemungkinan untuk meminta bantuan PBB.

Mitra regional 

Dalam pidatonya, Trump mengatakan Arab Saudi, yang merupakan produsen minyak utama dunia, adalah mitra bisnis penting dan sekutu utama dalam perang melawan pengaruh Iran di Timur Tengah.

"AS bermaksud untuk tetap menjadi mitra setia Arab Saudi demi memastikan kepentingan negara kita, Israel, dan seluruh mitra di kawasan," jelas presiden ke-45 AS tersebut.

Trump, telah menempatkan aliansi dengan Arab Saudi di jantung kebijakan Timur Tengah. Itu tergambar jelas saat dia memilih Arab Saudi sebagai destinasi lawatan perdananya setelah resmi menjadi presiden. 

Menantu sekaligus penasihat Trump, Jared Kushner, dilaporkan juga mengembangkan hubungan dekat dengan MBS.

Ditanya pada Selasa kemarin apakah dia menempatkan kepentingan bisnis pribadi di atas kepentingan Amerika Serikat, Trump mengatakan: "Saya tidak ada hubungannya dengan Arab Saudi, supaya Anda mengerti. Saya tidak membuat kesepakatan dengan Arab Saudi. Saya tidak mendapat uang dari Arab Saudi."

Pernyataannya tersebut bertentangan dengan apa yang disampaikannya pada reli politik tahun 2015. Saat itu Trump mengatakan, "Saya suka Arab Saudi, mereka sangat baik. Saya menghasilkan banyak uang dari mereka. Mereka membeli segala macam barang yang saya produksi."

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid