sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Soal peralatan medis, Brasil bergantung pada China

Brasil mengonfirmasi 14.049 kasus positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 688 orang tewas dan 127 dinyatakan sembuh.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 08 Apr 2020 12:02 WIB
Soal peralatan medis, Brasil bergantung pada China

Menteri Kesehatan Brasil Luiz Henrique Mandetta mengatakan negaranya menghadapi persoalan serius untuk mendapatkan ventilator mekanik dan masker pelindung yang cukup di tengah meningkatnya penularan Covid-19. Untuk itu, Mandetta lari ke China.

Berdasarkan data worldometers, Brasil yang merupakan negara terbesar di Amerika Latin, mengonfirmasi 14.049 kasus positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 688 orang tewas dan 127 dinyatakan sembuh.

Mandetta mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan Duta Besar China pada Selasa (7/4) untuk memastikan terpenuhinya pesanan peralatan medis.

"Kita membutuhkan 40 juta masker pelindung dari China," kata dia. "Kami mengalami kesulitan untuk menjamin pembelian ini."

Sebuah sumber yang mengetahui percakapan Mandetta dengan Dubes China di Brasilia mengatakan kepada Reuters bahwa Brasil juga ingin membeli ventilator dari China.

Pejabat Brasil disebut tengah berusaha meredakan situasi setelah sebelumnya Menteri Pendidikan Brasil dan putra Presiden Jair Bolsonaro yang merupakan anggota parlemen mengkritik China atas penanganan krisis Covid-19.

Di tengah pandemik coronavirus jenis baru, relasi Brasil dan Amerika Serikat juga diwarnai ketegangan. Duta Besar AS untuk Brasil pada Selasa membantah laporan bahwa pemerintah AS mengambil peralatan medis pabrikan China yang telah dipesan Brasil.

Mandetta pekan lalu menuturkan bahwa China telah membatalkan sejumlah pesanan peralatan medis Brasil setelah pemerintah AS mengirim lebih dari 20 pesawat kargo ke China untuk membeli produk yang sama.

Sponsored

Media Brasil juga melaporkan bahwa pengiriman yang ditujukan ke Brasil dialihkan untuk digunakan di AS selama persinggahan di Miami setelah pemasok ditawari harga yang lebih tinggi.

Mandetta kembali memimpin upaya Brasil untuk menangani pandemik Covid-19 setelah memenangi dukungan kabinet pada Senin (6/4) atas bentrokan dengan Presiden Bolsonaro mengenai perlunya memperkuat aturan social distancing.

Presiden Bolsonaro, yang berhaluan kanan, disebut telah kehilangan dukungan menyusul sikapnya yang meremehkan pandemik Covid-19. Dia juga mengejutkan para ahli kesehatan dengan berargumen untuk relaksasi lockdown demi menjaga perekonomian.

Pada Selasa, Presiden Bank Sentral Campos Neto yang berbicara bersama Mandetta mengatakan, pihaknya telah bertindak lebih berani dan cepat dibanding sebelumnya untuk memompa likuiditas ke dalam sistem keuangan Brasil. Dia menyatakan bahwa paket stimulus berjumlah lebih dari 16% dari PDB.

S&P Global Ratings pada Senin menurunkan prospek utang Brasil menjadi "stabil", mengutip upaya fiskal yang besar untuk melunakkan pukulan ekonomi dari Covid-19, yang kemungkinan akan memperluas defisit fiskal nominal pemerintah menjadi 12% dari PDB dibanding 6% tahun lalu.

Sumber : Reuters

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid