sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Seorang staf konsulat Inggris di Hong Kong ditahan di China

Staf Konsulat Inggris tersebut dilaporkan ditahan di Shenzhen.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 20 Agst 2019 15:45 WIB
Seorang staf konsulat Inggris di Hong Kong ditahan di China

Pada Selasa (20/8), Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan keprihatinannya atas laporan bahwa seorang staf Konsulat Inggris di Hong Kong telah ditahan di Shenzhen, kota perbatasan dengan Hong Kong.

"Kami sangat prihatin dengan laporan bahwa seorang staf kami telah ditahan saat hendak kembali ke Hong Kong dari Shenzhen," kata juru bicara Kemlu Inggris.

Kemlu Inggris mengatakan pihaknya mencari informasi dari pihak berwenang di Hong Kong dan Provinsi Guangdong terkait nasib stafnya.

"Kami akan mencari informasi lebih lanjut dari pihak berwenang di Provinsi Guangdong dan Hong Kong," lanjut juru bicara itu.

Media lokal mengidentifikasinya sebagai Simon Cheng Man-kit (28), pejabat perdagangan dan investasi di divisi Scottish Development International di konsulat.

Simon menghadiri acara bisnis di Shenzhen pada 8 Agutsus, dia melalui kantor imigrasi di Lo Wu. Namun, menurut keterangan pacar Simon, Li, dia tidak pernah kembali ke Hong Kong meskipun sudah dijadwalkan untuk pulang pada hari yang sama.

Lebih dari 10 hari setelahnya, keluarga Simon maupun keluarga Li masih belum bisa mengontaknya. Menurut Li, kekasihnya secara teratur melakukan perjalanan ke China daratan untuk menghadiri pertemuan bisnis.

Li mengatakan otoritas imigrasi Hong Kong menjelaskan kepadanya bahwa Simon telah ditempatkan di bawah penahanan administratif di China. Otoritas imigrasi menyatakan pihaknya tidak mengetahui lokasi atau alasan penangkapan Simon.

Sponsored

Sejumlah pelancong baru-baru ini melaporkan bahwa setiap orang yang melewati perbatasan dari Hong Kong ke China daratan harus melewati pemeriksaan polisi di sisi China. Para petugas memeriksa telepon genggam orang-orang, mengamati hingga foto dan video yang tersimpan di telepon-telepon itu.

Penangkapan Simon terjadi saat Hong Kong sedang diwarnai gerakan pro-demokrasi yang telah berjalan sejak Juni. Selain menyerukan reformasi demokrasi, para demonstran juga menentang campur tangan Beijing dalam urusan kota mereka.

China secara keras telah menentang serangkaian protes juga berulang kali memperingatkan negara Barat, termasuk Inggris, untuk tidak campur tangan dalam urusan internalnya. 

Menurut Li, Simon tidak pernah berpartisipasi dalam protes atau berkomentar mengenai gerakan pro-demokrasi Hong Kong di forum publik mana pun.

"Sejauh yang saya tahu, dia tidak pernah mengikuti aksi unjuk rasa," kata dia. "Sekarang dia hilang dan ditahan tanpa alasan. Ini membuat keluarga dan teman-temannya sangat sedih."

Pihak berwenang China belum menanggapi permintaan untuk berkomentar. (AP, The Guardian, Reuters dan BBC)

Berita Lainnya
×
tekid