sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Staf Korea Utara kembali bertugas di kantor penghubung

Kantor penghubung Korea Utara dan Korea Selatan yang terletak di Kaesong dibuka pada September 2018.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 25 Mar 2019 19:06 WIB
Staf Korea Utara kembali bertugas di kantor penghubung

Korea Utara telah mengembalikan staf kantor penghubungnya dengan Korea Selatan. Kabar tersebut disampaikan oleh Seoul pada Senin (25/3), hanya beberapa hari setelah Pyongyang secara sepihak menarik diri dari fasilitas bersama tersebut.

Kantor penghubung yang terletak di Kaesong itu dibuka pada September 2018, ketika kedua Korea menjalin hubungan lebih dekat. Dan penarikan diri oleh Korea Utara terjadi di tengah kebuntuan dalam negosiasinya dengan Amerika Serikat.

Kementerian Unifikasi menuturkan bahwa sejumlah staf Korea Utara kembali bekerja pada Senin.

"Dengan demikian, Korea Selatan dan Korea Utara menggelar konsultasi di kantor penghubung pagi ini dan akan terus mengoperasikan kantor itu seperti biasa," kata Kementerian Unifikasi.

Tidak ada penjelasan di balik langkah Korea Utara menempatkan kembali stafnya atau mengapa staf mereka sempat ditarik mundur.

Kementerian Unifikasi menerangkan bahwa sekitar 39 pejabat dan staf Korea Selatan pada Senin pagi melintasi Korea Selatan dengan 17 kendaraan untuk menuju kantor penghubung. Mereka bergabung dengan 25 staf Korea Selatan lainnya yang tetap berada di sana selama akhir pekan meski Korea Utara menarik diri.

Para ahli menilai bahwa penarikan itu adalah upaya Pyongyang untuk menekan Seoul agar memberikan pengaruh lebih besar pada AS.

"Tampaknya Korea Utara menekan Korea Selatan, itu juga bisa jadi sinyal bahwa peran Korea Selatan tidak dibutuhkan atau bahkan tidak berarti, atau pengumuman Korea Utara tentang 'jalan baru' sudah dekat," kata Kim Dong-yub, seorang ahli militer dan Korea Utara di Kyungnam University.

Sponsored

Media pemerintah Korea Utara pada Senin juga merilis pernyataan yang mengkritik Seoul karena tidak mendorong maju proyek-proyek ekonomi antar-Korea, sementara sanksi tetap ada.

Kembalinya staf Korea Utara terjadi menyusul twit Donald Trump yang mengatakan bahwa Kementerian Keuangan AS telah mengumumkan bahwa sanksi tambahan skala besar akan ditambahkan ke sanksi yang sudah ada atas Korea Utara. Trump mengklaim telah memerintahkan penarikan sanksi tambahan tersebut.

Presiden Moon Jae-in berperan penting sebagai perantara pembicaraan Korea Utara dan AS, yang merupakan sekutu utama keamanan Seoul.

Kegagalan KTT kedua AS-Korea Utara di Hanoi, Vietnam, bulan lalu telah menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan proses tersebut.

Seorang diplomat senior Korea Utara belum lama ini mengatakan bahwa Korea Utara tengah mempertimbangkan untuk menunda pembicaraan terkait nuklir dengan AS. Sementara pekan lalu, Washington meluncurkan serangkaian sanksi baru yang menargetkan dua perusahaan China yang dituduh membantu Pyongyang.

Kantor penghubung dibuka tiga bulan setelah KTT perdana AS-Korea Utara dan tidak lama sebelum Moon melawat ke Pyongyang untuk pertemuan puncak ketiganya dengan Kim Jong-un tahun lalu.

Ketika kantor penghubung dibuka, Kementerian Unifikasi mengatakan itu akan menjadi saluran komunikasi dan konsultasi sepanjang waktu untuk memajukan hubungan antar-Korea, meningkatkan hubungan antara AS dan Korea Utara, serta mengurangi ketegangan militer. (Channel News Asia)

Berita Lainnya
×
tekid