sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Strategi diplomasi Trump mampu melunakkan Korut

Trump kembali menegaskan kalau KTT tetap akan dilaksanakan pada 12 Juni mendatang di Singapura.

Dika Hendra
Dika Hendra Sabtu, 26 Mei 2018 16:43 WIB
Strategi diplomasi Trump mampu melunakkan Korut

Strategi tarik ulur yang dimainkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mampu menjinakkan Korea Utara (Korut). Setelah Trump mengirimkan surat pembatalan pertemuan di Singapura pada 12 Juni mendatang dengan ancaman, ternyata Pyongyang kini melunak.

“Perundingan sangat produktif akan digelar dengan Korut sebagai bentuk komitmen menghidupkan kembali Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dengan pemimpin Korut Kim Jong-un,” ujar Trump dilansir BBC.

Trump kembali menegaskan kalau KTT tetap akan dilaksanakan pada 12 Juni mendatang di Singapura. “Jika memang diperlukan, tanggal pelaksanakan dilaksanakan sekitar tanggal tersebut,” paparnya.

Sebelumnya Trump membatalkan KTT pada Kamis (24/5) dan menyalahkan Korut yang tidak memiliki itikad baik dalam denuklirisasi. Tapi, Pyongyang menyatakan sikap rekonsiliasi dan ingin berunding kapan pun dan di mana pun dalam bentuk apa pun.

“Kita akan melihat apa yang akan terjadi. Kita akan berbicara dengan Korut sekarang. Ini pernyataan paling menyenangkan dari pihak Korut,” jelasnya. Trump menambahkan kalau semua orang memainkan permainan.

Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menegaskan kalau diplomat sedang bekerja dengan penuh totalitas. Sedangkan juru bicara Departemen Pertahanan AS Katina Adams menolak berkomentar mengenai kontak diplomatik yang telah dilakukan. “Jika Korut serius, kita akan mendengarkan mereka pada tataran tertinggi,” papar Adams.

Juru bicara Gedung Putih Saran Sanders menegaskan Trump tidak ingin pertemuan dengan Kim hanya sebagai 'ertujukan politik'. Trump ingin sesuatu yang abadi dan solusi yang nyata dan aktual. "Jika Korea Utara siap untuk melakukan itu, kita siap berunding,” jelasnya.

Dia menjelaskan jika pertemuan dilaksanakan pada 12 Juni, AS siap. 

Sponsored

Sikap Korea Utara melunak setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan KTT dengan Kim Jong-un.

“Keputusan Trump sangat mengecewakan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Kim Kye-gwan dilansir BBC.  Padahal Pyongyang siap berunding dengan AS “kapan pun dan di mana pun”.

Pengumuman pembatalan KTT Trump-Kim itu dilaksanakan setelah Korea Utara menghancurkan fasilitas uji coba nuklir. Pembatalan itu disampaikan melalui surat pribadi kepada Kim Jong-un.  Menurut pejabat AS, pembatalan itu dilakukan karena Korea Utara tidak menunjukkan niat baiknya dalam denuklirisasi.

 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid