sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tahun baru, Kim Jong-un kunjungi mausoleum kakek dan ayahnya

Kunjungan tersebut merupakan aktivitas publik pertama Kim Jong-un pada 2020.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 02 Jan 2020 14:05 WIB
Tahun baru, Kim Jong-un kunjungi mausoleum kakek dan ayahnya

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi mausoleum kakek dan ayahnya. Kunjungan tersebut merupakan aktivitas publik pertamanya pada 2020 setelah dia mengancam akan memamerkan senjata strategis baru.

Kabar terkait ziarah yang dilakukan Kim Jong-un ke Kumsusan Palace of the Sun, di mana jasad Kim Il-sung dan Kim Jong-il diabadikan, pada awal 2020 diumumkan oleh kantor berita Korea Utara, Korea Central News Agency (KCNA).

Saat ziarah, Kim Jong-un ditemani oleh sejumlah orang dekatnya, termasuk Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Choe Ryong Hae dan Perdana Menteri Kim Jae-ryong. Sejak mengambil alih kepemimpinan Korea Utara pada 2011, mengunjungi mausoleum kakek dan ayahnya merupakan ritual yang dilakukan Kim Jong-un setiap tahun baru. Dia hanya sekali absen melakukannya, yaitu pada 2018.

Sebelumnya, pada puncak sidang pleno ke-5 Komite Sentral ke-7 Partai Buruh yang berlangsung selama akhir 2019, Kim Jong-un memperingatkan soal aksi nyata yang akan mengejutkan. Dia juga mengancam akan memamerkan senjata strategis baru dalam waktu dekat.

Pernyataan Kim Jong-un tersebut hanya dirilis via KCNA bukan pidato tahun baru, seperti yang diprediksi berbagai pihak.

Dalam kesempatan yang sama, Kim Jong-un menyatakan tidak ada alasan bagi Korea Utara untuk terikat dengan moratorium uji coba bom nuklir dan rudal balistik antarbenua (ICBM).

Korea Utara telah mengancam akan mengambil "jalan baru" jika Amerika Serikat gagal menawarkan konsesi demi memajukan proses denuklirisasi yang mandek, memunculkan kekhawatiran bahwa Pyongyang akan meninggalkan jalur diplomasi dan kembali ke tindakan provokatif.

Meski Kim Jong-un memperingatkan soal senjata strategis baru dan tindakan nyata yang akan mengejutkan, namun sosoknya dinilai masih membuka ruang untuk negosiasi. Dia mengatakan, kebijakan Korea Utara ke depannya akan bergantung pada sikap AS. (Yonhap)

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid