sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Taiwan konfirmasi kematian pertama akibat coronavirus

Korban meninggal di Taiwan adalah seorang sopir taksi usia 61 tahun.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 17 Feb 2020 10:05 WIB
Taiwan konfirmasi kematian pertama akibat coronavirus

Seorang sopir taksi meninggal akibat wabah coronavirus jenis baru di Taiwan, menandai kematian pertama di negara itu dan kelima di luar China daratan. Hingga saat ini, Taiwan mencatat 20 kasus coronavirus.

Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung pada Minggu (16/2) mengatakan bahwa korban yang meninggal adalah pria berusia 61 tahun. Dia disebut memiliki riwayat menderita diabetes dan hepatitis B.

Orang itu tidak bepergian ke luar negeri baru-baru ini dan merupakan sopir taksi yang kerap mengangkut penumpang asal Hong Kong, Macau, dan China daratan. Salah satu anggota keluarganya juga dipastikan terjangkit coronavirus.

Chen menyatakan, sopir taksi dan anggota keluarganya merupakan kasus penularan lokal pertama di Taiwan. Dia menambahkan bahwa pihak berwenang sedang berupaya menemukan sumber penularan secepat mungkin.

"Sejauh ini, kami belum dapat mengumpulkan riwayat kontaknya. Jadi, kami secara aktif melakukan penyelidikan, berharap untuk mengetahui sumber penularan," kata Chen.

Pada Senin (17/1), Chen menuturkan bahwa Taiwan akan mulai memeriksa kesehatan semua pasien yang menunjukkan gejala yang berhubungan dengan coronavirus dan telah melakukan perjalanan ke luar negeri baru-baru ini.

Taiwan telah melarang masuk wisatawan dari China dan warga negara asing dengan sejarah perjalanan ke China baru-baru ini. Negara itu pun sudah menangguhkan sebagian besar penerbangan ke Tiongkok. 

Sebagian besar sekolah di Taiwan memperpanjang libur Tahun Baru Imlek hingga akhir Februari untuk mencegah penyebaran coronavirus jenis baru.

Sponsored

Menanggapi kepanikan warga Taiwan membeli masker, pemerintah setempat berupaya membangun lini produksi masker sendiri. Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang berjanji akan meningkatkan produksi harian masker menjadi lebih dari dua kali lipat, atau 10 juta, pada awal Maret.

Termasuk kematian di Taiwan, coronavirus jenis baru, yang bersumber di Kota Wuhan di Provinsi Hubei, Tiongkok, telah menewaskan 1,775 orang secara global dengan masing-masing satu kematian di luar China daratan, yakni di Hong Kong, Filipina, Jepang, dan Prancis. Virus yang diberi nama resmi Covid-19 tersebut telah menginfeksi lebih dari 70.000 orang lainnya di seluruh dunia.

Turis Tiongkok yang meninggal di Prancis merupakan kematian pertama di luar Asia. Menurut Menteri Kesehatan Prancis Agnes Buzyn, pria berusia 80 tahun tersebut berasal dari Provinsi Hubei.

Dia tiba di Prancis pada 16 Januari dan ditempatkan di karantina di sebuah rumah sakit di Paris pada 25 Januari. Secara total Prancis mendeteksi 12 kasus coronavirus sejauh ini.

Menkes Buzyn menerangkan, pria itu meninggal dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit di Bichat, bagian utara Paris. Dia meninggal karena infeksi paru-paru akibat wabah coronavirus jenis baru. Anak perempuan pria itu adalah salah satu pasien yang dirawat akibat terjangkit coronavirus. Namun, Buzyn mengatakan bahwa dia sudah mulai pulih.

Meskipun coronavirus jenis baru terus menyebar di Tiongkok, pada Sabtu (15/2), Menteri Luar Negeri China Wang Yi menegaskan bahwa secara umum, wabah itu sudah di bawah kendali.

Menlu Wang menyatakan bahwa di luar Provinsi Hubei, jumlah kasus infeksi baru telah turun selama 11 hari berturut-turut. Selain itu, ada peningkatan pesat dalam jumlah orang yang telah pulih.

Angka-angka yang dirilis pekan lalu mengungkapkan bahwa enam petugas kesehatan tewas dan lebih dari 1.700 lainnya terinfeksi di China sejak wabah coronavirus terdeteksi pada akhir 2019.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang memulai penyelidikan di China mengenai wabah tersebut. (Reuters dan BBC)

Berita Lainnya
×
tekid