Topan Amphan tewaskan 95 orang di Bangladesh dan India
Menurut PBB, 10 juta orang terdampak bencana alam tersebut.
India dan Bangladesh mulai berbenah setelah Topan Amphan menewaskan sedikitnya 95 orang di kedua negara, Kamis (21/5) waktu setempat. Bencana meninggalkan jejak kehancuran yang masif.
Topan Amphan meratakan rumah-rumah, menumbangkan pohon dan tiang listrik, serta membanjiri desa-desa di pesisir.
Kantor PBB di Bangladesh memperkirakan, setidaknya 10 juta orang terdampak bencana alam tersebut. Sebanyak 500.000 lainnya kehilangan tempat tinggal.
Topan Amphan menimbulkan kekhawatiran, kepadatan berlebih di tempat-tempat penampungan akan memperburuk penyebaran coronavirus baru (Covid-19).
Ketua Menteri Negara Bagian Benggala Barat, Mamata Banerjee, mengatakan, Amphan merupakan salah satu topan terburuk yang menghantam negara bagiannya.
"Ini adalah topan terburuk yang pernah melanda negara bagian ini sejak 1737," katanya kepada wartawan.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, berencana menyurvei kerusakan di Benggala Barat dan Odisha, Jumat (22/5). Dia berjanji, berupaya sebisa mungkin untuk membantu masyarakat terdampak.
Menurut laporan sejumlah media lokal, otoritas Bangladesh mengevakuasi sekitar 2,4 juta orang ke tempat-tempat perlindungan. Sementara itu, India mengevakuasi sekitar 650.000 orang.
Menteri Manajemen Bencana Bangladesh, Enamur Rahman, menyebut, Amphan meratakan lebih dari 55.000 bangunan di wilayah pesisir negara tersebut.
Karenanya, Bangladesh menyiapkan 12.078 lebih tempat pengungsian sementara untuk menampung warga terdampak. (CGTN dan France 24)