Transmisi Covid-19 di Afrika makin cepat, tembus 200 ribu kasus

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pandemik Covid-19 semakin cepat menyebar di Benua Afrika.

Berbicara dalam konferensi pers virtual pada Kamis (11/6), Direktur Regional WHO untuk Afrika Matshidiso Moeti menyatakan bahwa pada awal pekan, kasus coronavirus jenis baru di benua tersebut melampaui 200.000.

"Butuh 98 hari untuk mencapai 100.000 kasus infeksi, dan hanya 18 hari untuk mencapai 200.000 kasus," tutur dia.

Dia menambahkan, sejauh ini Afrika mencatat 5.635 kematian akibat Covid-19. "Walaupun kasus infeksi Covid-19 di Afrika hanya menyumbang kurang dari 3% dari total penghitungan secara global, jelas bahwa pandemik semakin cepat menyebar di benua ini," sambung Moeti.

Afrika Selatan adalah negara yang terdampak paling parah di benua itu, disusul Nigeria, Mesir, dan Sudan.

"Di Afrika, pandemik Covid-19 masih terkonsentrasi di dan sekitar ibu kota di sejumlah negara, tetapi kami melihat tren penyebaran ke provinsi-provinsi di luar kota-kota besar," kata Moeti.

Moeti menyebut, virus itu menyebar ke kota-kota besar melalui infeksi asing atau kasus impor, terutama dari pendatang asing asal Eropa.

Populasi Afrika yang relatif muda dan pengalaman menangani wabah telah dikutip sebagai alasan mengapa fatalitas di benua tersebut tidak separah yang dialami di benua-benua lainnya.

Moeti menuturkan, langkah pencegahan awal negara-negara Afrika telah membantu mengekang penyebaran virus. Namun, dia menegaskan bahwa kewaspadaan masih terus diperlukan. (The Guardian)