sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Trump berencana bubarkan gugus tugas Covid-19

Jumlah kasus positif dan angka kematian akibat Covid-19 di AS adalah yang tertinggi di dunia.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 06 Mei 2020 12:34 WIB
Trump berencana bubarkan gugus tugas Covid-19

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (5/5) mengonfirmasi rencana untuk membubarkan gugus tugas Covid-19 dan mulai fokus bergerak ke fase kedua yakni mempersiapkan tanggapan pascapandemik.

Sebelumnya Wakil Presiden Mike Pence, yang memimpin gugus tugas tersebut, menyatakan bahwa mulai akhir Mei, koordinasi tanggapan Covid-19 akan diambil alih oleh lembaga-lembaga federal.

"Mike Pence dan anggota gugus tugasnya telah menjalankan pekerjaan mereka dengan baik," tutur Trump. "Tapi, kami kini perlu fokus ke hal-hal lain yakni pembukaan ekonomi dan keamanan. Kemungkinan kami akan menyusun kelompok yang berbeda untuk menangani hal ini."

Sejak dibentuk pada Maret, gugus tugas tersebut hampir setiap hari mengadakan pertemuan untuk membahas kondisi penyebaran coronavirus jenis baru. Hasil pertemuan akan dijabarkan dalam konferensi pers pada malam harinya.

Ketika ditanya apakah Trump menyatakan misi melawan Covid-19 telah selesai, dia berkata, "Tidak, tidak sama sekali. Misi akan selesai ketika pandemik berakhir."

Trump menuturkan bahwa Anthony Fauci dan Deborah Birx akan tetap menjadi penasihat kesehatan setelah gugus tugas Covid-19 dibubarkan. Fauci memimpin Institut Nasional AS untuk Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) dan Birx adalah koordinator respons dalam gugus tugas tersebut.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan bahwa per Selasa, negara tersebut mencatat 1.171.510 kasus positif Covid-19, termasuk 68.729 kematian. Menurut data situs pelacak Johns Hopkins University dan worldometers.info, angka kesembuhan di AS melampaui 189.000.

Jumlah kasus positif dan angka kematian akibat Covid-19 di AS adalah yang tertinggi di dunia.

Sponsored

Trump mengakui, kemungkinan akan ada gelombang kedua infeksi ketika AS melonggarkan pembatasan sosial.

Para politikus dari Partai Demokrat dan beberapa Republikan mengkritik Trump yang menurut mereka telah meremehkan ancaman coronavirus jenis baru dengan mendorong negara-negara bagian untuk mulai menjalankan kembali aktivitas ekonomi mereka.

Sebelumnya, Pence mengatakan bahwa tren infeksi Covid-19 di AS berada di jalur positif dan kondisi dapat membaik pada akhir Mei atau awal Juni.

Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) dari University of Washington pada Senin (4/5) menggandakan prediksi fatalitas akibat Covid-19 di AS menjadi 135.000 pada awal Agustus jika terjadi relaksasi pembatasan sosial.

Fokus pada vaksin

Seorang anggota gugus tugas Covid-19 menyatakan bahwa sekarang fokus pemerintah adalah mengembangkan vaksin, mencari perawatan yang efektif, serta mengatasi daerah-daerah yang berpotensi menjadi hotspot transmisi virus.

Menteri Kesehatan AS Alex Azar dan Komisaris Food and Drug Administration (FDA) Stephen Hahn menuturkan, pemerintahan Trump berkomitmen untuk mempercepat pencarian vaksin.

Sebagian besar pakar kesehatan menilai bahwa uji klinis untuk menjamin vaksin yang aman dan efektif untuk mengobati Covid-19 bisa memakan waktu minimal 12 hingga 18 bulan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin mengatakan bahwa mereka akan berdiskusi dengan pemerintah AS dan perusahaan bioteknologi, Gilead Sciences, terkait bagaimana obat antivirus remdesivir dapat tersedia lebih banyak untuk merawat pasien Covid-19.

Kepala program kedaruratan WHO Mike Ryan menjelaskan, keputusan itu diambil menyusul data uji klinis terbaru pemerintah AS yang menunjukkan bahwa remdesivir efektif memangkas waktu pemulihan bagi pasien Covid-19.

"Kami akan terlibat dalam diskusi dengan Gilead dan pemerintah AS mengenai bagaimana obat ini dapat tersedia secara lebih luas menyusul data lebih lanjut tentang keefektifannya," kata dia.

FDA pada Jumat (1/5) memberikan izin darurat untuk menggunakan remdesivir milik Gilead dalam proses perawatan pasien coronavirus jenis baru.

Hal itu terjadi setelah NIAID merilis hasil uji klinis yang menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan remdesivir biasanya pulih dari Covid-19 setelah dirawat selama 11 hari, empat hari lebih cepat daripada mereka yang tidak menggunakan obat itu. (Reuters, Al Jazeera, The Guardian, dan CNBC)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid