sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Trump cekcok dengan Macron soal masa depan NATO

Pada Rabu (4/12), NATO merayakan hari jadinya ke-70 tahun.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 04 Des 2019 11:09 WIB
Trump cekcok dengan Macron soal masa depan NATO

Pada Selasa (3/12), Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berselisih soal masa depan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Perselisihan tejadi dalam pertemuan bilateral di London, sehari sebelum KTT yang akan digelar untuk memperingati 70 tahun terbentuknya aliansi militer tersebut.

Trump menuntut agar Eropa menyumbang lebih banyak uang untuk dana pertahanan kolektif NATO. Selain itu, dia juga meminta sekutu NATO dari Benua Biru membuat konsesi terkait kepentingan perdagangan AS.

Menanggapi pernyataan Trump, Macron kembali mengulangi komentar yang dia lontarkan pada November, menggambarkan NATO menderita mati otak akibat tidak memiliki tujuan strategis. Dia juga mengkritik Turki, sesama anggota aliansi tersebut, karena bekerja sama dengan proksi ISIS.

Washington dan Paris telah lama memperdebatkan tujuan NATO, tetapi ketegangan baru ini menambah keraguan tentang masa depan aliansi itu.

Trump menilai, kritik Macron terhadap NATO sangat jahat. Dia mempertanyakan apakah militer AS harus bekerja bersama Prancis, yang dia sebut sebagai negara yang tidak mematuhi target pengeluaran militer nasional yang sudah disepakati seluruh negara anggota aliansi.

"Sangat salah jika AS dimanfaatkan di NATO dan kemudian juga dimanfaatkan di bidang perdagangan. Namun, itulah yang terjadi. Saya tidak bisa membiarkan itu berlanjut," kata Trump.

Sebanyak 29 negara anggota memiliki target mengalokasikan 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) mereka untuk pertahanan kolektif. Sebelumnya, Trump telah mengkritik Jerman karena gagal menaati kesepakatan tersebut.

Meski dilawan Trump, Macron tetap menegaskan kritiknya terhadap NATO. Menurutnya, masalah yang dihadapi aliansi tersebut adalah kegagalan untuk menempa tujuan yang jelas sejak Perang Dingin berakhir.

Sponsored

"Kita tidak dapat menginvestasikan uang dan membahayakan nyawa para prajurit tanpa mengetahui secara jelas apa yang seharusnya menjadi prinsip dasar NATO," twit dia usai bertatap muka dengan Trump.

Seorang pejabat Prancis mengatakan Trump kerap membuat pernyataan keras menjelang pertemuan bilateral, tetapi saat tatap muka terjadi, kedua pemimpin negara saling bertukar lelucon dalam suasana santai.

Pertahanan kolektif dipertaruhkan

Selain perselisihan Trump dan Macron, KTT NATO juga diwarnai gejolak lainnya dari Turki. Pasalnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengancam akan memblokir rencana NATO untuk membela negara-negara Baltik dan Polandia terhadap ancaman serangan Rusia.

Dia menegaskan hanya akan mendukung rencana itu jika NATO satu suara dengan Ankara dan mengakui militan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) sebagai kelompok teroris.

YPG telah lama menjadi sekutu AS dan Prancis yang membantu melawan pengaruh ISIS di Suriah. Namun, Erdogan menganggap mereka sebagai musuh karena memiliki hubungan dengan pemberontak Kurdi di Turki tenggara.

"Jika teman-teman kami di NATO tidak mengakui mereka sebagai kelompok teroris ... Maka Turki akan menentang setiap langkah yang akan diambil di KTT tersebut," tegas Erdogan sebelum bertolak ke London.

Hubungan Turki dan NATO mulai memanas setelah Erdogan membeli sistem pertahanan udara milik Rusia. Trump bahkan menyatakan akan mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi ekonomi pada Ankara akibat keputusan itu.

Rencana pertahanan Polandia dan negara-negara Baltik dibuat atas permintaan mereka setelah Rusia menganeksasi Krimea dari Ukraina pada 2014. Ketidakpastian terkait rencana tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen keamanan kolektif NATO.

Di bawah perjanjian yang dibuat pada 1949, serangan terhadap satu sekutu NATO akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.

Berupaya menenangkan Trump, sejumlah sekutu dari negara Eropa, Turki, dan Kanada berjanji akan menyumbang US$400 miliar untuk pembelanjaan pertahanan pada 2024. Mereka juga menyetujui pengurangan kontribusi AS dalam mendanai aliansi itu.

Dalam KTT pada Rabu (4/12), para negara anggota NATO diperkirakan akan menyetujui strategi untuk memantau pertumbuhan aktivitas militer China. Selain itu, mereka juga akan sepakat mengakui luar angkasa sebagai domain peperangan. 

KTT NATO akan berlangsung di Hertfordshire. Pada Selasa malam, para pemimpin negara anggota menghadiri resepsi di Istana Buckingham yang diselenggarakan Ratu Elizabeth II.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid