Trump: Laporan lengkap pembunuhan Khashoggi rilis pekan ini
Trump mengklaim bahwa laporan lengkap yang segera dirilis akan menguak dalang pembunuhan Jamal Khashoggi.
Pada Sabtu (17/11), Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa dalam awal pekan ini pemerintah akan mengeluarkan laporan lengkap terkait pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. Laporan ini, menurut Trump, akan mengandung informasi tentang pelaku pembunuhan tersebut.
"Akan ada laporan sangat lengkap dalam dua hari ke depan, mungkin Senin atau Selasa," tuturnya.
Dalam wawancaranya dengan Fox News yang tayang pada Minggu (18/11), Trump mengakui bahwa meski AS memiliki bukti rekaman suara pembunuhan Khashoggi, tapi tidak ada alasan baginya untuk mendengarkan audio tersebut.
"Karena ini adalah rekaman penderitaan, rekaman yang buruk. Saya sudah diberitahu sepenuhnya. Tidak ada alasan bagi saya untuk mendengarnya," lanjut Trump.
Pada Sabtu (10/11), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengonfirmasi bahwa dia telah memperdengarkan audio terkait pembunuhan Khashoggi ke sejumlah negara seperti Arab Saudi, AS, Jerman, Inggris, dan Prancis.
Khashoggi merupakan kolumnis the Washington Post dan kritikus Kerajaan Arab Saudi. Dia dibunuh di dalam Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Hingga kini, keberadaan jasadnya belum diketahui.
Pemerintah Turki dan Arab Saudi akhirnya sepakat bahwa Khashoggi dibunuh dalam konsulat oleh sebuah tim yang dikirim kerajaan, tetapi Arab Saudi membantah dugaan Turki yang mengatakan bahwa pembunuhan tersebut direncanakan.
Pada Jumat (16/11), CIA mengambil kesimpulan akhir yang menyatakan bahwa operasi pembunuhan Khashoggi diperintahkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau kerap disapa MBS.
Di sisi lain, beberapa pejabat AS yang dekat dengan kasus ini menyebut meski pun ada kemungkinan keterlibatan MBS, masih belum diketahui peran apa yang dia mainkan dalam pembunuhan tersebut.
Arab Saudi sendiri telah beberapa kali mengubah kronologi pembunuhan versi mereka. Pertama menentang keterlibatan apa pun dalam operasi pembunuhan ini lalu kemudian mengatakan Khashoggi terbunuh ketika sebuah argumen dalam perundingan berubah menjadi pertengkaran.
Pekan lalu, pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa Riyadh sudah menetapkan hukuman mati bagi lima terdakwa yang dituduh terlibat secara langsung dalam memerintahkan dan melakukan pembunuhan.
Dalam sebuah konferensi pers di Riyadh, Wakil Jaksa Penuntut Umum Arab Saudi Shaalan al-Shaalan menyebut, sebuah tim beranggotakan 15 orang dibentuk untuk membawa Khahsoggi ke Arab Saudi dari Istanbul menggunakan cara persuasi.
Namun, setelah perundingan tersebut gagal di dalam konsulat, Khashoggi tewas karena overdosis obat penenang kemudian tubuhnya dimutilasi. Al-Shaalan menegaskan, MBS tak terlibat dalam pembunuhan keji ini.
Trump kekeh ingin jaga hubungan dengan Arab Saudi
Pada Sabtu kemarin, sehari setelah CIA mengeluarkan laporan kesimpulan kasus pembunuhan Khashoggi, Gedung Putih menyatakan belum mendukung penilaian itu.
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan masih banyak pertanyaan yang tak terjawab sehubungan dengan pembunuhan sang jurnalis.
"Laporan terbaru yang menyatakan bahwa pemerintah AS telah membuat kesimpulan akhir tidak akurat," jelas pernyataan tersebut menambahkan bahwa pemerintah tetap bertekad untuk meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi.
Kasus pembunuhan sadis ini memicu kegemparan internasional, mengombang-ambingkan hubungan lama antara Riyadh dan Washington.
Selama berminggu-minggu, pejabat intelijen AS telah memberikan informasi terkait kasus pembunuhan ini pada Presiden Trump dan pada hari Sabtu lalu dia sudah mendapat pengarahan melalui telepon oleh Direktur CIA Gina Haspel dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam penerbangannya ke California.
Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders tidak memberikan rincian dari panggilan telepon tersebut tetapi mengatakan bahwa presiden memiliki keyakinan pada CIA.
Sebelum menerima panggilan telepon dalam pesawatnya, ketika ditanya mengenai keterlibatan MBS, Trump mengatakan pada reporter, "Hingga saat ini kami belum memiliki pemberitahuan yang menyatakan bahwa dia memainkan peran. Kami akan mencari tahu apa yang akan mereka katakan."
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Penasihat Keamanan Nasional John Bolton yang pada awal pekan lalu memaparkan bahwa orang-orang yang sudah mendengar rekaman suara bukti pembunuhan tersebut tidak menganggap adanya implikasi MBS.
Sebelum berangkat ke California, Presiden Trump juga mengatakan bahwa Arab Saudi merupakan sekutu yang luar biasa dalam hal pembangunan lapangan pekerjaan dan ekonomi.
"Saya harus mempertimbangkan banyak hal," katanya terkait dengan memutuskan tindakan apa yang harus diambil terhadap Kerajaan Arab Saudi.
Trump menyebut pembunuhan ini sebagai operasi gagal yang dilakukan dengan buruk. Dia menambahkan bahwa usaha menutup-nutupinya juga sangat busuk.
Meski begitu, dia tetap menolak seruan untuk memutus penjualan senjata ke Arab Saudi dan enggan menentang penguasa negara itu. Bagi Trump, Arab Saudi merupakan sekutu vital di Timur Tengah.
Sementara itu, anggota Kongres AS menekan sang presiden untuk memberikan respons lebih berat terkait pembunuhan. Pekan lalu, pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi ekonomi pada 17 warga Arab Saudi terkait dugaan peran mereka dalam pembunuhan Khashoggi.
Selain menetapkan larangan bepergian, sanksi ini membekukan aset apa pun yang dimiliki oleh 17 pria tersebut di AS dan melarang warganya untuk berbisnis dengan mereka.
Sanksi ini ditetapkan di bawah Magnitsky Act yang ditujukan bagi para pelaku pelanggaran HAM yang serius.
Meski demikian, tetap saja para legislator AS mendorong pemerintah untuk membatasi penjualan senjata ke Arab Saudi atau mengambil tindakan hukuman yang lebih keras. (Al Jazeera & BBC)