sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Trump: tidak ada batas waktu bagi denuklirisasi Korea Utara

Pernyataan Donald Trump terkait dengan denuklirisasi Korea Utara berubah dari masa ke masa.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 18 Jul 2018 18:20 WIB
Trump: tidak ada batas waktu bagi denuklirisasi Korea Utara

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan "tidak ada batasan waktu" bagi Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi dan mereka tidak perlu terburu-buru dalam proses itu.

"Kami tidak memiliki batas waktu. Kami tidak memiliki batas kecepatan. Diskusi tengah berlangsung, dan berjalan sangat baik," ungkap Trump seperti dikutip dari BBC, Rabu (18/7).

"Sanksi-sanksi masih bertahan. Sandera kembali. Tidak ada uji coba. Tidak ada roket yang meluncur selama sembilan bulan, dan saya rasa hubungan berlangsung sangat baik, jadi kita akan lihat bagaimana hasilnya," imbuh presiden ke-45 AS itu.

Itu menandai pergeseran nada dari Trump. Sebelum pertemuannya dengan Kim Jong-un, Trump mengungkapkan bahwa denuklirisasi harus dimulai "tanpa penundaan". Dan pasca-pertemuan, dia menegaskan bahwa proses denuklirisasi akan dimulai "sesegera mungkin".

Janji terkait denuklirisasi terlontar dalam pertemuan bersejarah Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura pada 12 Juni lalu. Namun, kesepakatan itu tidak memiliki jadwal atau proses pelaksanaannya.

Trump juga mengatakan bahwa nuklir Korea Utara telah menjadi topik utama selama tatap mukanya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada awal pekan ini.

Sementara itu, dalam konferensi pers di Inggris, Trump menuturkan bahwa negosiasi dengan Pyongyang "mungkin akan memakan waktu lebih lama dibanding yang diinginkan siapapun".

Di lain sisi, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sempat melontarkan harapannya untuk melihat "perlucutan senjata utama" oleh Korea Utara pada akhir 2020.

Sponsored

Sejauh ini, belum ada kemajuan berarti terkait upaya denuklirisasi. Pekan lalu, hubungan AS-Korea Utara sedikit goyang dengan pernyataan Pyongyang yang menyebutkan bahwa AS berlagak bak gangster saat menuntut mereka melakukan denuklirisasi. 

Berita Lainnya
×
tekid