sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Turki mulai deportasi gerilyawan ISIS ke negara asal

Setelah seorang gerilyawan ISIS asal AS dilaporkan telah dideportasi, tujuh orang lainnya asal Jerman akan menyusul.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 11 Nov 2019 18:52 WIB
Turki mulai deportasi gerilyawan ISIS ke negara asal

Pada Senin (11/11), juru bicara Kementerian Dalam Negeri Turki Ismail Catakli menyatakan pihaknya telah mendeportasi seorang gerilyawan ISIS asal Amerika Serikat dan akan segera mendeportasi tujuh orang lainnya yang berasal dari Jerman.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu pekan lalu telah memperingatkan bahwa Ankara akan mulai memulangkan gerilyawan ISIS ke negara asal mereka pada Senin. Dia menegaskan akan tetap melakukan itu bahkan jika kewarganegaraan mereka telah dicabut.

"Seorang teroris asing asal AS telah dideportasi," kata Catakli seperti dikutip oleh kantor berita Anadolu.

Dia menambahkan, rencana deportasi untuk tujuh eks teroris asing asal Jerman telah diselesaikan dan mereka akan dipulangkan pada 14 November. NTV mengutip Catakli yang mengatakan bahwa tiga eks gerilyawan ISIS lainnya akan dideportasi pada Senin.

Ankara berencana untuk memulangkan sekitar 2.500 anggota ISIS, yang sebagian besar akan dikirim ke negara-negara Eropa. Saat ini, ada sekitar 813 gerilyawan yang berada di 12 pusat deportasi di negara itu.

Turki melancarkan serangan terhadap militan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Suriah timur pada Oktober, menyusul keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik pasukan AS dari wilayah tersebut.

YPG, elemen utama Pasukan Demokrat Suriah (SDF) dan sekutu AS dalam melawan ISIS, telah menahan ribuan anggota ISIS di sejumlah penjara di timur laut Suriah.

Serangan Turki memicu kekhawatiran terkait nasib para tahanan. Sekutu Turki dari Barat memperingatkan bahwa serangan dapat menghambat perang melawan ISIS.

Sponsored

Turki, yang memandang YPG sebagai kelompok teroris, telah mengabaikan kekhawatiran itu dan bersumpah untuk memerangi ISIS.

Ankara telah berulang kali meminta negara-negara Eropa, termasuk Prancis, untuk mengambil kembali warganya yang bergabung dengan ISIS. Warga Eropa terdiri dari seperlima dari sekitar 10.000 anggota ISIS yang ditawan di Suriah oleh militan Kurdi.

Denmark, Jerman dan Inggris sejauh ini telah mencabut kewarganegaraan sejumlah warganya yang berada di tahanan dan tergabung dalam ISIS.

Pekan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa ada 1.201 tahanan ISIS di penjara Turki, sementara pihaknya telah menangkap 287 gerilyawan di Suriah.

Pada Oktober, Washington menuturkan bahwa pihaknya telah membunuh pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, di wilayah barat laut Suriah. Pekan lalu, Erdogan mengatakan Turki telah menangkap 13 orang dari lingkaran dekat Baghdadi, menambahkan bahwa mereka tengah diinterogasi.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid