Ukraina minta bantuan militer dari Pentagon

Ukraina tidak nyaman dengan kehadiran tentara Rusia di perbatasan, yang memberikan nuansa ancaman 'invasi'. Negara Biru-Kuning ini pun menegaskan lagi permintaan bantuan AS untuk menghadapi ancaman militer dari seterunya tersebut.

Berbicara kepada wartawan di Kedutaan Besar Ukraina di Washington pada hari Jumat, Menteri Pertahanan Reznikov mengatakan Ukraina perlu melindungi wilayahnya baik udara dan laut. Pernyataan ini keluar menyusul penempatan militer Rusia di perbatasan Ukraina. Sesuatu yang membuat was-was para pemimpin di negara itu.

"Kita perlu menutupi langit dan laut kita", kata Reznikov, seperti dilaporkan The Hill, Sabtu (20/11).

“Untuk menghentikan agresi [Rusia], kami perlu menunjukkan bahwa biayanya akan terlalu tinggi,” tambah Menteri Pertahanan Ukraina tersebut.

Komentar Reznikov datang ketika para pejabat AS telah memperingatkan bahwa Rusia dapat mencoba melakukan invasi potensial di Ukraina.

Menteri pertahanan Ukraina bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Pentagon pada hari Selasa, di mana Austin menegaskan kembali dukungan AS yang tak tergoyahkan untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

“Para pemimpin membahas berbagai masalah keamanan, termasuk tindakan destabilisasi Rusia di kawasan itu, dan sepakat untuk bekerja sama secara erat untuk memajukan prioritas bersama yang digariskan dalam Kerangka Pertahanan Strategis AS-Ukraina yang ditandatangani pada 31 Agustus 2021,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan itu. Hal ini mengacu pada komitmen di mana AS memberikan tambahan US$60 juta dalam bantuan keamanan ke Ukraina.

AS telah berkomitmen menggelontorkan US$2,5 miliar untuk mendukung pasukan militer Ukraina sejak 2014, termasuk lebih dari US$400 juta pada tahun 2021 saja.

Pentagon tidak berkomentar ketika ditanya tentang pernyataan Reznikov.

Rusia, pada bagiannya, telah membantah bahwa mereka mencoba untuk menyerang Ukraina. Dalam pidatonya pada hari Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa Barat belum mengindahkan peringatan untuk tidak melewati “garis merah” Moskow.

"Kami terus-menerus menyuarakan keprihatinan kami tentang ini, berbicara tentang garis merah, tetapi kami memahami mitra kami - bagaimana saya membuatnya lebih halus - memiliki sikap yang sangat dangkal terhadap semua peringatan kami dan pembicaraan tentang garis merah," katanya sebagian, menurut Reuters.

Ditanya tentang komentar Putin, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa pemerintahan Joe Biden terus "memiliki keprihatinan serius tentang kegiatan militer Rusia dan retorika keras terhadap Ukraina dan menyerukan Moskow untuk mengurangi ketegangan".

Psaki menambahkan bahwa AS telah menyampaikan keprihatinan langsung dengan Rusia tentang aktivitas militernya di dekat perbatasan Ukraina.(farsnews)