sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Uni Eropa beda pendapat soal penundaan Brexit

Sejauh ini PM Inggris Theresa May mengindikasikan tidak berniat mengajukan permintaan penundaan Brexit.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 21 Jan 2019 12:41 WIB
Uni Eropa beda pendapat soal penundaan Brexit

Uni Eropa berbeda pendapat atas berapa lama Inggris harus menunda Brexit. Beberapa negara mendorong perpanjangan waktu hingga setahun.

Menurut beberapa diplomat Uni Eropa, sejumlah negara berpendapat, Uni Eropa harus menawarkan Inggris periode yang panjang untuk menegosiasikan kesepakatan yang akan memenangkan dukungan Parlemen. Sedangkan beberapa di antara mereka menentang penundaan dalam bentuk apa pun dan ingin memberikan tekanan kepada Inggris untuk menerima kesepakatan sesegera mungkin.

Keputusan untuk meminta penundaan Brexit kepada Uni Eropa terletak di tangan Inggris, tetapi sejauh ini Perdana Menteri Theresa May mengatakan dia tidak berniat untuk melakukannya.

Tetapi pascakekalahan besar atas draf Brexit yang diajukan May pada pekan lalu serta minimnya pihak yang mendukung kesepakatan alternatif, banyak pejabat dari kedua belah pihak yang percaya bahwa menjaga Inggris tetap di Uni Eropa adalah satu-satunya jalan yang masuk akal.

PM May dijadwalkan untuk menetapkan langkah berikutnya di Parlemen pada Senin (21/1). Jika dia memang mengajukan permintaan perpanjangan, persetujuan harus mendapat suara bulat dari 27 negara anggota Uni Eropa lainnya.

Kanselir Jerman Angela Merkel pada Sabtu (19/1) mengindikasikan dia ingin membantu Inggris mengamankan jalan keluar yang teratur. Menurutnya, membantu menemukan solusi perihal Brexit ini juga merupakan tanggung jawab Uni Eropa.

"Kami juga memiliki tanggung jawab untuk membentuk proses pemisahan ini dengan cara yang bertanggung jawab, sehingga dalam 50 tahun orang tidak melihat ke belakang, menggelengkan kepala, dan mengatakan mengapa kita tidak berada dalam posisi untuk membuat kompromi?," ungkapnya.

Pemilihan Parlemen Eropa pada Mei merupakan hambatan terbesar untuk perpanjangan waktu Brexit. Beberapa negara berpendapat, Inggris dapat menunda Brexit hingga awal Juli ketika majelis yang baru terpilih menjabat untuk pertama kalinya.

Sponsored

Sementara itu, negara-negara lain meyakini Inggris harus diberikan waktu lebih lama, bahkan hingga satu tahun, untuk menetapkan cetak biru yang lebih rinci untuk masa depan mereka. Hal ini berarti Inggris kemungkinan harus ambil bagian dalam pemilihan parlemen Uni Eropa.

Pertentangan perpanjangan waktu

Prancis dan Komisi Eropa adalah di antara mereka yang mendorong perpanjangan waktu. Sedangkan Jerman mengambil pendekatan yang fleksibel, meskipun tidak berada di pihak yang mendorong perpanjangan waktu.

Di sisi lain, sejumlah negara berpendapat tenggat waktu yang ketat memberikan keuntungan bagi Uni Eropa dan Inggris tidak boleh ditawari penundaan waktu. Beberapa negara menawarkan penundaan hanya dalam hitungan minggu, untuk memungkinkan Parlemen Inggris meloloskan UU yang diperlukan untuk mendorong Inggris menerima kesepakatan Brexit yang ada.

Para diplomat mengatakan secara umum Uni Eropa masih satu suara terkait Brexit dan perbedaan pendapat itu dianggap tidak cukup serius untuk menghalangi permintaan penundaan dari Inggris.

Namun, perbedaan pendapat tersebut menyoroti ketegangan mengenai apa yang seharusnya menjadi strategi Uni Eropa. Masalah ini bisa meluap ke permukaan jika para pemimpin diminta untuk mempertimbangkan penundaan.

Beberapa pejabat Uni Eropa percaya masih ada kemungkinan Inggris dapat berubah pikiran dan tetap berada di blok tersebut, dan semakin lama memperpanjang periode negosiasi, semakin besar kemungkinan itu akan terjadi.

Ada sebagian yang berpikir bahwa pembicaraan ini harus dibatasi sehingga pemerintahan Eropa dapat fokus pada hal-hal lain, seperti memerangi populisme dan memperkuat kawasan Eropa.

Para anggota backbench Parlemen, yang dipimpin oleh mantan Jaksa Agung Dominic Grieve, sedang mencari cara untuk mengambil kendali Brexit dari pemerintah. Jika berhasil, mereka akan mendapat kesempatan untuk meminta Uni Eorpa menunda tenggat waktu perceraian Inggris dari blok tersebut.

Para pejabat Uni Eropa mengatakan mereka tidak akan menentukan langkah sebelum Inggris mengklarifikasi posisinya. (Bloomberg)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid